Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti AS dan China Teliti Kemungkinan Virus Corona Berdampak pada Organ Vital Pria

Melansir South China Morning Post (SCMP), mereka menemukan bahwa virus tersebut dapat membesar dan menyerang sel-sel yang menghasilkan sperma.

Hal ini dimungkinkan dengan cara virus mengikat enzim pada permukaan sel.

Namun, para peneliti mengatakan, hampir tidak ada gen virus yang ditemukan dalam air mani dan jaringan sampel testis pasien, dan virus tersebut bukan karena infeksi menular seksual.

"Sumbangan sperma atau rencana impregnasi dapat dipertimbangkan selama pemulihan untuk pasien Covid-19," ujar para peneliti dalam makalah peer-review yang diterbitkan European Urology Focus pada Minggu (31/5/2020).

Sementara itu, ada perdebatan mengenai dampak potensial virus terhadap kesuburan pria sejak pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan di China pada akhir 2019.

Sejumlah penelitian telah mendeteksi kelainan hormon pria, tetapi dalam penelitian lain tidak ada jejak virus yang ditemukan pada sampel sperma pasien.

Menurut sebuah penelitian di China, 1 dari 5 pria melaporkan "ketidaknyamanan skrotum" setelah tertular virus corona.

Kemudian, laporan American Journal of Emergency Medicine, menyebutkan, ada kasus seorang pria berusia 42 tahun yang mencari perawatan darurat untuk rasa sakit yang terasa menusuk terus-menerus yang berasal dari pangkal pahanya.

Diketahui, pria tersebut dites dan hasilnya positif Covid-19.

Virus terlibat dalam jaringan produksi sperma

Sementara itu, dalam sebuah studi baru, sampel dari 11 pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Wuhan dianalisis oleh tim yang dipimpin oleh seorang profesor di Pusat Medis Tufts di Boston, Ming Zhou, dan peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, Dr Nie Xiu.

Mereka menguji gen virus dalam jaringan produksi sperma dan testosteron, dan beberapa sampel juga dinilai mengalami kerusakan yang disebabkan oleh virus.

Tetapi, hanya satu sampel yang menunjukkan jejak virus corona, dari pasien dengan viral load yang tinggi.

Hal tersebut bisa jadi karena virus corona ada di dalam darah daripada di jaringan testis.

Namun, lebih dari 80 persen sampel menunjukkan kerusakan signifikan pada tubulus seminiferus, bagian testis tempat sperma diproduksi.

Virus dapat memengaruhi sperma

Para peneliti menyebutkan, sel-sel yang membentuk tabung ini mengalami perubahan yang menjadi jauh lebih besar dari sel yang sehat.

Beberapa sel juga mengalami kerusakan hingga produksi sperma bisa terpengaruh.

Para peneliti beranggapan, tidak jelas bagaimana virus melakukan ini tanpa memasuki sel testis.

Namun, mereka mencatat bahwa testis mengandung enzim yang dikenal sebagai ACE2, yang dapat diikat oleh virus corona menggunakan protein spike.

Butuh penelitian lebih lanjut

Seorang peneliti utama di Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai dan Universitas Fudan, (yang tidak terlibat dalam penelitian), Zhang Shuye mengatakan, sejauh ini belum ada bukti ilmiah langsung untuk teori yang menyebutkan bahwa virus dapat menyebabkan kerusakan tanpa benar-benar memasuki sel tubuh. 

"Sejumlah besar strain virus dapat berikatan dengan ACE2 dan dapat memengaruhi fungsi normalnya dan enzim ini dapat menyebabkan kerusakan tipe sel tertentu yang bergantung pada enzim," ujar Zhang.

Ia mengatakan, kerusakan yang ditemukan dalam sampel penelitian juga bisa disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa pasien Covid-19 yang sakit kritis menderita kegagalan beberapa organ.

Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa hal ini dapat menyebabkan reaksi berlebihan terhadap sistem kekebalan yang bersifat merusak.

Berdasarkan temuan mereka, tim Zhou menyimpulkan, harus dilakukan penelitian untuk menemukan cara mengurangi risiko cedera testis selama mengalami penyakit Covid-19.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/06/110740965/peneliti-as-dan-china-teliti-kemungkinan-virus-corona-berdampak-pada-organ

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke