Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Hanya di Indonesia, Negara-negara Ini Juga Miliki Tradisi Unik Saat Lebaran

KOMPAS.com - Datangnya hari kemenangan atau hari raya Idul Fitri sangat dinantikan oleh setiap umat Islam.

Hal itu lantaran banyaknya tradisi atau perayaan yang selalu menghiasi.

Seperti contoh di Indonesia, mulai dari tradisi mudik, berkunjung ke rumah saudara, berbagi THR hingga tradisi makan ketupat, opor dan sejumlah kue lebaran yang kerap membuat ketagihan.

Namun, tradisi saat lebaran ternyata tak hanya dirasakan di Indonesia saja. Beberapa negara juga turut memiliki tradisi lebaran mereka masing-masing.

Berikut informasi selengkapnya seperti dilansir dari Kontan, 8 Juli 2015:

Negeri Bollywood, India, juga memiliki tradisi unik ketika sudah mendekati lebaran.

Tradisi tersebut bernama Chand Raat. Tradisi ini identik dengan memberikan warna ke anggota tubuh.

Di malam Chaand Raat, Muslim India akan pergi keluar untuk mengunjungi bazar dan berbelanja.

Perempuan India juga akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka dengan henna.

Untuk menjaga tradisi ini, pemilik toko akan menghias kios mereka dan membuka toko hingga pagi hari.

Kios-kios henna biasanya berdekatan dengan toko perhiasan, sehingga bisa menarik konsumen yang sedang berbelanja sambil dilukis dengan henna.

Selain melakukan tradisi ini, perempuan juga membagikan dan bertukar makanan manis.

Di hari raya Idul Fitri, warga Muslim di China akan pergi mengunjungi Makam Sayyid Ajjal.

Mereka bahu membahu untuk membersihkan makam dan kemudian membaca Al Quran bersama dengan mengenakan baju berwarna putih.

Sayyid Ajjal Shams Al-Din Omar sendiri merupakan Gubernur pertama Provinsi Yunan.

Selain itu, dia juga yang memperkenalkan Islam sekaligus mempraktIkkan toleransi beragama di daerah tersebut.

Ketika berada di Makam, mereka mendoakan, membaca Al Quran dan membersihkan makam agar tetap bersih.

Turki juga memiliki tradisi unik saat Lebaran. Tradisi tersebut bernama Ramadhan Bayram atau Seker Bayrami.

Tradisi Ramadhan Bayram identik dengan pembagian manisan, baik itu permen atau coklat.

Tradisi yang identik dengan manisan ini menjadi sangat ramai ketika anak-anak mulai berkunjung ke rumah-rumah.

Biasanya mereka mencium tangan dari orang yang lebih tua terlebih dahulu, kemudian baru memberikan cokElat tersebut.

Sementara itu, tradisi unik saat Lebaran juga ada di Australia yakni tradisi Festival Multikultural.

Festival ini melibatkan seluruh masyarakat Australia dari berbagai negara bagian.

Acaranya pun terbuka untuk umum sehingga yang turut hadir tidak hanya dari warga Muslim saja.

Terdapat beragam kegiatan acara diantaranya pertunjukan budaya, stand-stand unik dan berbagai permainan anak.

Umat Islam Tunisia merayakan Idul Fitri selama tiga hari dengan persiapan selama beberapa hari sebelumnya.

Masyarakat Tunisia membuat biskuit spesial untuk diberikan kepada keluarga dan teman-teman mereka, termasuk baklawa dan beberapa jenis kaak, yaitu makanan asli Pakistan yang berbentuk roti keras.

Para lelaki akan berangkat ke masjid lebih dulu, sementara para perempuan boleh ikut bersama mereka atau tinggal di rumah.

Di rumah, kaum perempuan mempersiapkan perayaan dengan meletakkan pakaian dan mainan baru untuk anak-anak mereka.

Setelah itu, mempersiapkan makan siang di rumah keluarga besar. Biasanya makan siang dilaksanakan di rumah orang yang dituakan.

Membagi-bagikan kado adalah bagian dari tradisi. Berbagai hidangan disajikan. Setiap keluarga saling mengunjungi sanak famili.

Biasanya anak-anak menemani ayah mereka untuk berkunjung ke paman, bibi, kakek dan nenek serta teman-teman mereka untuk mengucapkan selamat hari raya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/24/181900565/tak-hanya-di-indonesia-negara-negara-ini-juga-miliki-tradisi-unik-saat

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke