Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mohon Maaf Lahir dan Batin

MENJELANG Idul-Fitri, mendadak beredar video di khasanah media sosial tentang sebuah mobil berwarna hitam dihentikan para petugas polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Exit Tol Bundaran Satelit, Surabaya.

Mobil itu dihentikan lantaran melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu pengemudi tidak mengenakan masker dan jumlah penumpang melebihi batas PSBB.

Adu fisik

Dalam video tersebut, tampak petugas gabungan menghentikan sebuah mobil sedan berwarna hitam di sebuah jalur putar balik. Pemilik mobil terlihat tidak terima karena dipaksa putar balik.

Seorang polisi mencoba merayu pemilik mobil agar tetap memutar balik mobilnya. Namun, pemilik mobil tetap menolak dengan suara bernada keras.

Petugas berseragam Satpol PP ikut menegur. Akhirnya terjadi cekcok hingga kemudian pemilik mobil dan petugas Satpol PP adu fisik.

Mobil berwarna hitam itu akhirnya putar balik.

Berdamai

Namun tak lama kemudian beredar video di medsos memperlihatkan petugas Satpol yang adu jotos dan adu tendang dengan pemilik mobil datang ke kediaman sang pemilik mobil diantar oleh para petugas kepolisian untuk memohon maaf dan berdamai.

Syukur Alhamdullilah, permohonan maaf petugas Satpol PP diterima dengan tulus-ikhlas oleh sang pemilik mobil kemudian kedua sesama manusia itu saling berpelukan sebagai tanda berdamai.

Bahkan kepada petugas Satpol PP dijanjikan akan diajak umroh oleh seorang rekan sang pemilik mobil.

Saling memaafkan

Adegan perdamaian antara dua orang yang sempat adu jotos dan adu tendang memang kurang menyenangkan bagi para penggemar adegan kekerasan ragawi.

Namun sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, mohon dimaafkan bahwa saya merasa lubuk sanubari tersentuh oleh adegan mengharukan tentang dua sesama manusia yang semula sempat adu kekerasan ragawi ternyata berkenan tulus-ikhlas saling memaafkan.

Sebagai seorang warga Indonesia, saya merasa terharu menyaksikan bagaimana dua sesama warga Indonesia berhasil menyingkirkan dendam kebencian demi saling menjalin kasih-sayang di tengah suasana prihatin bersama akibat pagebluk Corona.

Kedua warga Indonesia yang semula saling berseteru mewujudkan makna kearifan adiluhur yang utama tersirat dan tersurat di dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri menjadi kenyataan yaitu secara tulus-ikhlas saling memaafkan lahir dan batin.

Selamat hari raya Idul Ftiri. Mohon maaf lahir dan batin.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/24/102127265/mohon-maaf-lahir-dan-batin

Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke