Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Sebut Akan Bantu Kirim Ventilator ke Indonesia, Apa Saja Fungsi Alkes Ini?

Kepastian tersebut diumumkan Trump melalui Twitter pada Jumat (24/4/2020).

Selain Indonesia, negara lain yang akan dikirimi bantuan ventilator (alat bantu pernapasan) oleh AS adalah Ekuador.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (26/3/2020) ventilator berperan penting dalam menyelamatkan pasien Covid-19.

Otoritas kesehatan di seluruh dunia berusaha menemukan cara untuk mengisi rumah sakit mereka dengan lebih banyak ventilator untuk mengatasi peningkatan jumlah pasien Covid-19.

Sementara, sebagian besar orang yang menderita penyakit Covid-19 hanya mengalami gejala ringan, sekitar 6 persen membutuhkan perawatan di rumah sakit, dengan pasien lansia yang memiliki risiko tinggi untuk perawatan lanjut.

Pihak berwenang Australia mengatakan, mereka yakin mereka dapat menghindari kekurangan ventilator.

Para ahli mengatakan kepada Guardian Australia bahwa upaya ini akan sangat penting, karena kekurangan ventilator akan membahayakan jiwa.

"Alasannya adalah krisis tidak adanya ventilator, pasien akan mati," ujar Wakil Direktur Pusat Perawatan Kritis Terpadu Universitas Melbourne, dan ahli anestesi staf di Rumah Sakit Austin, Prof David Story.

Ventilator mekanik adalah mesin yang digunakan untuk mendukung pasien dengan kondisi pernapasan parah yang berdampak pada paru-paru, termasuk pneumonia.

Sebelum seorang pasien ditempatkan pada ventilator, staf medis atau ahli anestesi akan melakukan prosedur yang disebut intubasi.

Setelah pasien dibius dan diberikan pelemas otot, tabung ditempatkan melalui mulut dan masuk ke tenggorokan.

Kemudian tabung pernapasan dilekatkan ke ventilator dan staf medis dapat menyesuaikan kecepatan yang mendorong udara dan oksigen ke paru-paru, dan menyesuaikan campuran oksigen.

Diketahui, prosedur ini dilakukan secara rutin. Tetapi, dengan pasien Covid-19, staf medis perlu mengambil tindakan pencegahan ekstrim untuk memastikan mereka tidak terinfeksi virus.

Oleh karenanya, staf medis melakukan prosedur dengan memakai baju hazmat lengkap.

Sebelum memutuskan untuk menempatkan pasien ke ventilator, Story mengatakan dokter akan mencari tanda-tanda 'gagal napas'.

"Tingkat pernapasan akan meningkat, mereka akan terlihat tertekan, CO2 dalam darah naik dan mereka bisa menjadi dibius dan bingung," katanya.

Ia mengungkapkan, sementara laju pernapasan normal adalah sekitar 15 napas per menit, jika kecepatannya menjadi sekitar 28 kali per menit, maka ini adalah sinyal bahwa ventilasi mungkin diperlukan.

Seorang dokter penapasan, Prof John Wilson mengungkapkan, sebelum menggunakan ventilator mekanik, mungkin ada upaya lain untuk meningkatkan kadar oksigen pasien, yakni metode ventilasi 'non-invasif'.

Metode ventilasi 'non-invasif' ini dapat mencakup masker dan tangki oksigen.

Story mengatakan bahwa dengan Covid-19, staf medis mencari cara untuk menghindari metode non-invasif karena pasien akan tetap batuk dan muntah, di mana kondisi ini meningkatkan risiko virus ditransfer ke staf medis.

Anggota Dewan Lung Foundation Australia dan Direktur Obat Pernapasan di Royal Children's Hospital, Melbourne, Prof Sarath Ranganathan menyampaikan, saat seorang dokter melihat bahwa seorang pasien membutuhkan ventilator itu harus diupayakan dengan cepat.

"Pasien dapat bertahan untuk jangka waktu pendek menggunakan bentuk ventilasi manual seperti menggunakan sistem kantong dan masker dengan oksigen, tetapi biasanya terpasang ke ventilator perlu terjadi dalam waktu 30 menit jika kritis," ujar Ranganathan.

Sementara itu, dr. Story mengungkapkan, pada pasien Covid-19 yang parah, suatu kondisi yang mengancam jiwa dapat berkembang yang disebut sindrom gangguan pernapasan akut (ARD) yang membutuhkan ventilator untuk memberikan volume oksigen dan udara yang lebih kecil, tetapi dengan tingkat yang lebih tinggi.

Hal ini dapat berarti bahwa pasien mungkin perlu menggunakan ventilator selama berminggu-minggu.

Untuk menghindari komplikasi dari tabung pernapasan yang turun ke tenggorokan, Story mengatakan trakeostomi dilakukan sehingga tabung dapat langsung masuk ke tenggorokan melalui leher.

"Pasien bisa lebih terjaga dengan trakeostomi dan lubangnya sembuh sendiri," kata Story.

"Jika pasien mengembangkan ARD, mereka akan berada di unit perawatan intensif selama berminggu-minggu dan mereka akan mati tanpa ventilator," lanjut dia.

Salah satu cara yang paling jelas untuk menghindari kekurangan ventilator adalah dengan mengurangi jumlah orang yang terkena penyakit.

Artinya, masyarakat diharuskan mengikuti semua saran kesehatan, termasuk aturan menjaga jarak dan kebersihan sosial.

Di Australia, Asosiasi Kesehatan dan Rumah Sakit Australia, Masyarakat Perawatan Intensif Australia dan Selandia Baru dan menteri industri, Karen Andrews, semuanya menyatakan keyakinannya bahwa kekurangan dapat dihindari.

Pemerintah Australia juga menyelidiki apakah ventilator yang digunakan pada hewan di klinik hewan dapat dikonversi. Mesin sleep apnea dan mesin anestesi juga menjadi pilihan.

Story pun mengungkapkan, ventilator yang digunakan dalam ambulans dapat digunakan sebagai cadangan.

Semua pekerjaan itu akan sangat penting dalam menyelamatkan nyawa jika langkah-langkah jarak sosial dan penutupan komunitas tidak membendung aliran pasien ke perawatan kritis.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/25/145200665/trump-sebut-akan-bantu-kirim-ventilator-ke-indonesia-apa-saja-fungsi-alkes

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke