Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kajian Terbaru Virus Corona, Periode Inkubasi 5 hingga 12 Hari

KOMPAS.com - Orang yang terjangkit virus corona cenderung akan menunjukkan gejala sekitar lima hari setelah terpapar dan kebanyakan berlangsung dalam waktu dua minggu. 

Sementara, periode inkubasi cenderung konsisten dengan perkiraan sebelumnya dari pihak berwenang di bidang kesehatan publik yakni selama 14 hari. 

Menurut penelitian yang baru dipublikasikan Senin (10/3/2020), dianjurkan 14 hari karantina bagi orang yang berpotensi terpapar virus corona.

Melansir CNN, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS telah menerapkan standar selama pandemi dan merekomendasikan langkah-langkah seperti karantina sendiri selama dua minggu setelah melakukan perjalanan ke negara-negara dengan penularan virus corona seperti Italia atau Korea Selatan.

Sementara, menurut Profesor Epidemi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dalam jurnal penelitiannya menyebutkan bahwa pemindaian gejala virus seperti pemeriksaan suhu di bandara, mungkin tidak dapat mendeteksi orang yang baru terinfeksi.

"Jika seseorang berada dalam periode inkubasinya, ini menjadi saat ketika seseorang yang telah terinfeksi dapat bergerak bebas dan tidak dideteksi melalui pengamatan yang berdasarkan gejala tampak," tulis dia. 

Kondisi ini dapat menjelaskan mengapa upaya CDC untuk memeriksa lebih dari 46.000 orang yang memiliki gejala demam, batu, dan napas pendek hanya menghasilkan satu kasus positif virus corona.

Perbedaan periode inkubasi 

Untuk memperkirakan periode inkubasi, peneliti memeriksa lebih dari 180 laporan virus corona.

Karena penelitian dilakukan di awal epidemi virus corona, penularan komunitas saat itu masih terbatas di Wuhan, China. Kondisi ini memungkinkan peneliti untuk memperkirakan waktu paparan virus corona dengan mengukur ketika seseorang berada di Wuhan.

Dengan membandingkan perjalanan ke Wuhan dengan kemunculan gejala, peneliti dapat memperkirakan periode inkubasi virus, yaitu biasanya sekitar 5 hari dan sangat jarang lebih dari 12 hari.

Peneliti mengatakan bahwa hasil penelitiannya fokus ke kasus-kasus virus yang lebih parah. Sementara, inkubasi untuk kasus-kasus ringan dapat berbeda.

Menyebarkan virus tanpa gejala

Seorang Profesor Epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Bil Hanage, ia kagum dengan cara para peneliti mengumpulkan data dari begitu banyak sumber untuk memperkirakan sesuatu yang sangat penting.

Periode inkubasi yang dilaporkan berkaitan dengan gejala dari virus corona, bukan penularannya.

Para ahli mengatakan, orang mungkin menyebarkan virus sebelum gejala atau tidak merasakan sakit sama sekali. 

Baik CDC maupun WHO melaporkan infeksi virus corona dapat tidak menunjukkan gejala. CDC mengatakan bahwa peran penularan pra-gejala tidak diketahui. 

Menurut Hanage, periode antara infeksi yang dilaporkan cukup pendek sehingga beberapa orang mungkin menyebarkan virus tanpa merasa sakit terlebih dahulu.

Fokus tujuan harus dialihkan 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tersebut, para peneliti memperingatkan bahwa karantina tidak sesuai untuk semua orang.

"Fokus pada pengendalian telah berlangsung sedikit lebih lama. Kami harus mengingat, saat ini, virus lebih menyebar di seluruh dunia. Tujuannya bukan lagi menciptakan nol kasus setelah karantina," kata salah satu penulis penelitian, Lester.

Ia mengatakan, fokus harus dialihkan ke mitigasi, upaya yang dicari untuk menurunkan dampak virus pada masyarakat saat ia sudah mulai menyebar.

"Tujuannya adalah untuk membantu menyeimbangkan risiko orang menyebarkan penyakit dan menginfeksi orang lain yang berada dalam risiko tinggi dan juga memperlambat epidemi," kata Lester. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/11/143000565/kajian-terbaru-virus-corona-periode-inkubasi-5-hingga-12-hari

Terkini Lainnya

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke