Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Perusahaan Farmasi Ini Berlomba Ciptakan Obat untuk Virus Corona

KOMPAS.com - Semakin meluasnya wabah infeksi virus corona baru di berbagai negara membuat sejumlah perusahaan farmasi berlomba-lomba menciptakan obat yang tepat untuk mengatasi Covid-19.

Apalagi hingga saat ini sudah lebih dari 2.200 nyawa melayang akibat terjangkit virus yang diketahui berasal dari Wuhan, China itu. Sementara lebih dari 80.000 lainnya positif dinyatakan terinfeksi.

Namun, diketahui untuk menemukan satu vaksin atau obat yang tepat untuk sebuah virus baru membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Misalnya obat untuk mencegah virus ebola di Afrika Barat yang baru disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 5 tahun setelah wabah merebak.

Namun, kali ini banyak perusahaan berupaya sekeras mungkin untuk dapat menghadirkan obat virus corona secepat mungkin, setidaknya dalam rentang waktu bulanan.

Dikutip dari ns-businesshub, saat ini terdapat 6 perusahaan yang tengah berlomba menemukan obat untuk virus corona.

Keenam perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gilead Sciences

Perusahaan biotek asal California, Gilead Science biasanya fokus mengembangkan vaksin HIV, influenza, dan hepatitis B juga C.

Namun, saat ini mereka mengalihkan fokusnya untuk menemukan vaksin untuk Covid-19.

Perusahaan ini bekerja sama dengan otoritas kesehatan global untuk menguji coba obat antiviral remdesivir yang sebelumnya sudah diterapkan pada kasus Sars dan Mers pada hewan.

Dalam laman resminya, Gilead Science menegaskan vaksin masih bersifat eksperimental dan baru diberikan pada sedikit pasien corona, dan belum secara luas.

Pembuatan vaksin ini pun dipercepat meskipun belum keluar izin untuk mengkomersilkannya.

2. Regeneron Pharmaceuticals

Perusahaan kedua adalah Regeneron Pharmaceuticals yang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat untuk menemukan antibodi yang bisa mengobati virus corona.

Pada Februari 2020, kedua belah pihak memperluas perjanjian yang telah ditandatangani 3 tahun sebelumnya untuk menemukan dan memproduksi obat baru, kali ini juga untuk menemukan Covid-19.

Regeneron yang berbasis di New York berharap bisa menyediakan obat ini untuk diujicobakan dan digunakan pada sejumlah pasien dalam beberapa bulan.

3. Johnson & Johnson

Perusahaan ketiga adalah Janssen Pharmaceutical Companies yang dimiliki oleh Johnson & Johnson bergabung dengan Pemerintah Amerika Serikat BARDA dan HHS untuk menguji coba vaksin secepat yang mereka bisa.

Kerja sama ini diperluas untuk mengidentifikasi senyawa yang dapat mengalahkan Covid-19.

BARDA akan menyediakan sumber daya dan pendanaan untuk percepatan pengembangan vaksin ini.

Sementara Janssen akan meningkatkan kapasitas produksi pembuatannya menggunakan teknologi yang sebelumnya digunakan untuk mengembangkan vaksin ebola.

4. Vaxart

Perusahaan Vaxart juga masih berusaha menciptakan tablet untuk virus yang tengah mewabah ini. Obat dalam bentuk tablet dipercaya akan lebih efektif mengobati virus corona dibandingkan suntikan.

Perusahaan asal San Francisco ini ingin menggunakan vaksin oral VAAST yang digunakan untuk mengobati influenza musiman, norovirus, dan RSV untuk mengobati Covid-19.

Tablet Vaxart diketahui bisa mengatasi influenza dengan imunitas mukosa yang melibatkan membran yang melapisi rongga yang menutupi usus dan sistem pernapasan.

5. Inovio Pharmaceuticals and Moderna

Perusahaan yang berbasis di Pennsylvania ini akan mempercepat pengembangan vaksin dengan mendanai 3 program obat-obatan.

Perusahaan ini didukung untuk mengajukan pengujian klinis secepat mungkin.

Program ini akan memanfaatkan hasil kerja sebelumnya pada kasus MERS, yang sangat mirip dengan Covid-19.

6. Novavax

Perusahaan pengembang vaksin Novavax juga turut bekerja keras menemukan obat untuk virus corona.

Pada 5 Februari kemarin, Maryland menyatakan vaksin siap diuji coba pada manusia dalam 3 bulan ke depan setelah mengklaim telah mengidentifikasi gen virus corona.

Novavax mengatakan pihaknya pernah menciptakan vaksin ebola dalam waktu 90 hari. Untuk itu saham perusahaan ini naik 146 persen dalam waktu sepekan setelah pengumuman.

Sebelumnya, sejumlah obat-obatan yang telah ada untuk menangani pasien-pasien corona. Misalnya vaksin HIV AbbVie dan Kaletra.

Namun jenis obat-obatan itu hanya berhasil diaplikasikan pada sejumlah kasus, artinya tidak mutlak menyembuhkan setiap kasus yang ada.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/29/071700565/6-perusahaan-farmasi-ini-berlomba-ciptakan-obat-untuk-virus-corona

Terkini Lainnya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke