KOMPAS.com - Peningkatan jumlah kasus virus corona di Korea Selatan dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan tajam.
Pemerintah Korea Selatan juga sudah meningkatkan status kewaspadaan pada level tertinggi atau red alert.
Hingga hari ini, Selasa (25/2/2020), kasus virus corona Covid-19 di negara tersebut telah mencapai 833 kasus dengan 8 kematian.
Merespons situasi ini, Kementerian Luar Negeri RI juga telah menyampaikan sejumlah imbauan bagi WNI yang ada di Korea Selatan.
Bagaimana kondisi WNI di sana?
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, sejauh ini kondisi WNI di Korea Selatan aman.
"Sejauh ini tidak ada yang terpapar virus corona," kata Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2020).
Menurut Faizasyah, KBRI di Seoul terus memantau kondisi WNI di Korea dan memberikan imbauan untuk meningkatkan kehati-hatian terkait kesehatan, terutama bagi mereka yang merencanakan perjalanan ke Korea.
Saat ditanya terkait dengan rencana evakuasi, ia mengaku bahwa sejauh ini belum ada rencana evakuasi.
"Kalau ada permasalahan lazimnya diberi bantuan kekonsuleran sesuai dengan kapasitas perwakilan kita di Korea Selatan," tambah Faizasyah.
Keterangan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (Perpika), Ali Ikhsanul Qauli.
Saat ditanya tentang kondisi terkini di Korea Selatan, menurut Ali, sejauh ini masih aman.
"Kondisi WNI sejauh ini aman," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2020) sore.
Menurut Ali, kondisi warga Korea Selatan, terutama di Daegu, saat ini sudah mengikuti imbauan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
Misalnya, memeriksakan diri jika ada gejala, juga mencegah infeksi dengan menghindari keramaian dan menjaga kebersihan.
"Begitu juga dengan WNI, dari KBRI Seoul selalui mengingatkan dan mengimbau hal yang senada. Kemudian, KBRI Seoul juga bekerja sama dengan mitra yang terdiri dari unsur masyarakat pekerja dan mahasiswa yang selalu berkoordinasi untuk mencegah penyebaran wabah corona ini," jelas Ali.
Ia mengungkapkan, Perpika berencana melakukan diskusi online terkait virus corona pada 29 Februari mendatang.
"Diskusi tersebut diharapkan lebih banyak lagi mengedukasi masyarakat dan mahasiswa untuk ikut serta melakukan pencegahan penularan virus," kata Ali.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/25/071653865/korea-selatan-red-alert-virus-corona-bagaimana-kondisi-wni-di-sana