Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Kapsul Transport yang Disiapkan Pemerintah untuk Antisipasi Virus Corona

KOMPAS.com - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) RI di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan 21 kapsul transport untuk antisipasi penyebaran virus corona.

Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni menjelaskan kapsul transport tersebut berfungsi untuk mentrasfer pasien agar lebih aman.

"Istilahnya individual patient transfer," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Busroni menjelaskan penempatan lokasi kapsul transport itu berada di pintu-pintu masuk Indonesia terutama yang punya kecenderungan tinggi untuk masuknya pendatang-pendatang dari China.

Lantas apa itu kapsul transport?

Kapsul transport menurut Busroni biasa dipergunakan untuk membawa pasien ke rumah sakit-rumah sakit untuk selanjutnya diisolasi.

Kapsul tersebut dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara yang memiliki filter HEPA (High Efficiency Particulate Air, UV, dan tekanan negatif portabel.

Kapsul transport terdiri atas:

  • capsule
  • Hazardous Material Air Filtration (HMAF) portable
  • stretcher
  • fogger portable
  • bahan pendekontaminasi.

Dapat meminimalisir kontak

Dengan adanya peralatan evakuasi tersebut, diharapkan bisa meminimalisir kontak pasien dengan orang dan lingkungan sekitar.

Bagi pasien yang menggunakan peralatan tersebut, kata Busroni, tidak dikenakan biaya.

Adapun kantor KKP yang menyediakan kapsul isolasi dan HMAF berdasarkan data Kemenkes adalah sebagai berikut:

Mengenal Kapsul Transportasi

Dalam jurnal Europian Mechanical Science yang diterbitkan 2018, Kapsul Transportasi (Capsule Transport) pasien terisolasi digunakan dalam kondisi CBRN (Chemical, Biological, Radiological, and Nuclear).

CBRN mengacu pada situasi berbahaya yang disebabkan oleh bahan kimia, nuklir, biologis, dan radioaktif.

Salah satu contohnya adalah wabah Ebola pada 2014 silam.

Kapsul transportasi pasien terisolasi dapat diletakkan di ambulans, pesawat, kapal, dan kendaraan lain.

Bobot yang dapat dibawa mencapai 120 kilogram.

Desain kapsul dilengkapi dengan filter atau penyaring dan sistem pembangkit tekanan.

Di dalamnya terdapat sistem yang mengatur pertukaran udara bersih dan udara yang terkontaminasi.

Sistem tersebut menggunakan sistem filter HEPA dan sistem ventilasi udara. Udara yang terkontaminasi dibersihkan oleh filter HEPA.

Ada indikator tekanan, suhu, dan kelembaban pada kapsul. Hal ini berguna untuk memantau dan menentukan tindakan yang akan diambil.

Dalam jurnal tersebut disimpulkan dengan kapsul trasportasi pasien yang terisolasi dapat memberikan intervensi cepat pada peristiwa CBRN.

Berkat isolasi, risiko paparan selama pemindahan pasien dapat dicegah. Serta transportasi pasien ke pusat kesehatan atau rumah sakit menjadi mudah dan aman.

Perkembangan terbaru

Seperti diketahui, hingga Kamis (30/01/2020), jumlah korban meninggal akibat virus corona mencapai 170 orang di daratan China.

Setidaknya ada 7.711 kasus dikonfirmasi di negara itu.

Terdapat setidaknya 18 negara termasuk China yang telah mengonfirmasi penemuan kasus serupa, yaitu Malaysia (4 kasus), Jepang (4 kasus), Korea Selatan (4 kasus), Taiwan (5 kasus), Thailand (8 kasus), Singapura (4 kasus).

Lalu ada Australia (5 kasus), Amerika Serikat (5 kasus), Kamboja (1 kasus), Nepal (1 kasus), Kanada (1 kasus), Sri Lanka (1 kasus), Perancis (1 kasus), Vietnam (2 kasus), Jerman (1 kasus), Uni Emirat Arab (1 kasus) dan Finlandia (1 kasus).

Dari 18 negara tersebut, Indonesia tidak termasuk di dalamnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/30/173100565/mengenal-kapsul-transport-yang-disiapkan-pemerintah-untuk-antisipasi-virus

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke