Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Jaringan 5G di Tahun 2020...

KOMPAS.com - Kini standar seluler baru mulai memasuki era 5G.

Sekitar 10 tahun yang lalu, 4G, jaringan generasi keempat, hadir dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dan lebih handal daripada 3G.

Sekitar satu dekade sebelumnya 3G lebih kuat daripada 2G.

Dilansir dari New York Times, (8/1/2020) dalam istilah yang paling sederhana, 5G adalah standar seluler baru.

Jaringan 5G sangat populer dikenal sebagai "gelombang milimeter".

Ini memungkinkan operator mengirimkan data dengan kecepatan sangat cepat, jenis yang memungkinkan Anda mengunduh seluruh film dalam beberapa detik.

Jaringan 5G memiliki kecepatan yang hanya sedikit lebih cepat dari jaringan 4G saat ini.

Tapi manfaat utamanya adalah untuk pengurangan kelambatan yang dikenal sebagai latensi.

Hal itu akan sangat terasa misalnya ketika Anda melakukan pencarian web di ponsel.

Sebelumnya, biasanya akan ada lag atau berhenti selama ratusan milidetik.

Secara teori, teknologi 5G akan mencukur latensi ini hingga beberapa milidetik.

Apakah 5G lebih cepat dari wifi?

Dalam beberapa kasus lebih cepat. Walaupun wifi juga sangat cepat, tapi wifi rentan terhadap kinerja yang menurun saat banyak orang menggunakannya.

Secara desain, 5G mentransmisikan data dalam jumlah tinggi dengan lebih efisien

Harapannya dapat mengurangi kemacetan jaringan secara signifikan.

Ada kemungkinan Anda akan mendapatkan koneksi yang kuat dan lebih konsisten di 5G.

Apakah diperlukan ponsel baru untuk mendapatkan 5G?

Iya, perlu handphone yang mendukung 5G untuk terhubung dengan teknologi jaringan baru.

Namun sebagian besar ponsel yang kompatibel 5G saat ini masih mahal.

Contohnya Samsung Galaxy Note Plus 5G di kisaran harga 1.300 dolar atau setara Rp 17.884.399 pada Sabtu (11/01/2020).

Tapi ketika teknologi menjadi lebih umum dalam beberapa tahun ke depan, harga akan turun.

Ketersediaan 5G di berbagai negara berbeda-beda.

China siap untuk memiliki jaringan 5G terbesar di dunia. 5G sudah ada di Jepang dan Korea Selatan.

Uni Eropa menargetkan untuk merilis 5G di setidaknya satu kota besar di setiap negara anggota tahun ini.

Apa yang bisa dilakukan dengan 5G di tahun 2020?

Latensi yang lebih rendah sangat penting untuk aplikasi seluler masa depan.

1. Menonton siaran langsung lebih lancar.

Kekuatan 5G salah satunya membuat virtual reality lebih lancar. Bisa Anda gunakan untuk menonton pertandingan sepak bola atau live streaming lainnya.

2. Main game tanpa jeda.

Biasanya akan ada jeda antara penekanan tombol dan tampilan di layar. Seperti pada game online tembak-tembakan. Tapi di 5G Anda tidak akan terganggu dengan itu.

3. Mengunduh film dengan sangat cepat

Dikatakan dengan kecepatan 5G bisa mendownload semua film Avengers sekaligus.

4. Menghubungkan beberapa perangkat

Pengurangan latensi diyakini juga dapat membantu perangkat-perangkat yang terhubung internet berbicara satu sama lain dengan segera.

Misalnya beberapa mobil yang terhubung ke internet dan dilengkapi 5G.

Ketika sebuah mobil hendak belok kanan, mobil itu dapat mengomunikasikan belokan ke mobil di belakangnya.

Hal itu sangat membantu karena mobil di belakang bisa lebih siaga dengan memperlambat atau mengganti jalur.

Contoh lainnya saat mobil hendak mengerem. Dia juga bisa memberitahu mobil di belakangnya.

Oleh sebab itu para teknolog memandang penyebaran 5G sebagai langkah penting menuju dunia mobil otonom.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/12/114400165/menilik-jaringan-5g-di-tahun-2020

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke