Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Berarti Bodoh, Anak Susah Membaca Bisa Jadi Disleksia

Karena bisa jadi, si anak sebenarnya memiliki gangguan belajar yang kerap disebut disleksia.

Melansir dari Medical News Today, pada anak disleksia, otak mereka memproses materi tertulis secara berbeda. Ini yang kemudian membuat mereka sulit mengenali, mengeja, dan memecahkan kode kata-kata baru.

Disleksia merupakan kondsi neurologis, dan perlu dketahui kondisi ini tidak terkait dengan kecerdasan seseorang.

Gejala

Disleksia bisa ditampilkan oleh orang pada usia berapapun, namun umumnya terjadi pada anak-anak.

Adapun beberapa gejalanya adalah:

1. Kesulitan belajar membaca

Anak dengan disleksia umumnya memiliki kecerdasan normal, tapi kebanyakan mereka kesulitan saat belajar membaca.

Ini karena mereka butuh waktu lama untuk mempelajari huruf alfabet dan bagaimana mengucapkannya.

Mereka juga kerap terbalik dalam membaca angka dan huruf yang mirip misalnya pada huruf “b” dan “d” atau "p" dan "q".

2. Perkembangan yang agak lambat

Anak-anak dengan disleksia kemungkinan mengalami perkembangan yang agak lambat saat merangkak, berjalan, berbicara dan mengendarai sepeda dibandingkan anak yang lain.

3. Kemampuan bicara butuh waktu lama

Anak dengan disleksia biasanya memerlukan waktu yang lebih lama saat belajar berbicara, dan mungkin mereka kerap salah dalam mengartikan kata-kata.

Hal tersebut karena beberapa dari mereka kesulitan membedakan kata-kata dengan pengucapan mirip atau kata-kata dengan fonem yang mirip.

4. Kesulitan mengingat waktu

Anak dengan disleksia bisa mengalami kesulitan dalam mengingat hari dalam seminggu, bulan dalam setahun, warna, dan beberapa tabel aritmatika.

5. Kesulitan membedakan kiri dan kanan

Mereka kerap kesulitan dalam membedakan arah seperti kiri dan kanan.

6. Sulit berkonsentrasi

Gejala yang lain adalah mereka kerap sulit untuk fokus terhadap suatu hal.

Penyebab anak disleksia

Melansir dari situs resmi UNESCO, terdapat beberapa penyebab untuk kasus anak dengan disleksia. Di antaranya:

1. Gen dan Keturunan

Disleksia kerap terjadi pada keluarga. Sehingga jika ada orang tua atau saudara dengan disleksia, maka ada kemungkinan hal itu juga menurun.

2. Anatomi otak

Mengalami disleksia, bukan berarti anak Anda tidak cerdas.

Bahkan, banyak orang dengan disleksia justru memiliki kecerdasan di atas rata-rata (IQ).

Tapi, anatomi otak mereka mungkin terlihat berbeda dengan yang lain.

Misal, pada bagian planum temporale yang berfungsi memahami bahasa.

Pada penderita disleksia bisa jadi ukuran otak ini sama di kedua sisi, berbeda dengan orang pada umumnya yang cenderung lebih besar salah satu.

3. Aktivitas otak

Supaya bisa membaca, otak harus menerjemahkan simbol yang dilihat menjadi suara. Suara tersebut kemudian harus digabungkan menjadi kata-kata yang bermakna.

Pada orang dengan disleksia, otak mereka harus bekerja keras untuk melakukan aktivitas berbasis bahasa sehingga mereka kesulitan saat membaca.

4. Perkembangan tertunda

Bisa jadi, disleksia merupakan hasil keterlambatan perkembangan otak pada bayi pra-dewasa.

Diagnosis

Ketika Anda mencurigai anak disleksia karena mengalami kesulitan membaca maka perlu dilakukan tes.

Hal ini agar Anda mengetahui pasti, apakah anak mengalami disleksia, ataukah kondisi yang lain.

Untuk diagnosis tepat, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan psikolog.

Nantinya orang tua bisa berkonsultasi dan melakukan serangkaian tes.

Umumnya, tes diagnostik disleksia meliputi bidang:

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/11/052800565/bukan-berarti-bodoh-anak-susah-membaca-bisa-jadi-disleksia

Terkini Lainnya

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke