Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan grounding tiga pesawat jenis Boeing 737 NG yang dioperasikan maskapai Indonesia.

Tiga pesawat itu ialah satu milik Garuda Indonesia dan dua milik Sriwijaya Air.

Kebijakan itu terkait dengan langkah Boeing yang telah memeriksa 810 unit pesawat tipe 737 Next Generation (NG) di seluruh dunia.

Jenis pesawat 737 NG meliputi Boeing 737-600, Boeing 737-700, Boeing 737-800, dan Boeing 737-900.

Dari pemeriksaan itu, Boeing menemukan retakan struktural di 38 unit pesawat sehingga membutuhkan perbaikan dan penggantian.

Lantas, mengapa pesawat dapat mengalami keretakan?

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, semua benda padat dapat mengalami keretakan.

"Jadi sebetulnya keretakan ini bukan sesuatu yang luar biasa," kata Alvin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Menurut dia, semua pesawat dapat mengalami keretakan, terutama yang usianya sudah tua.

Lebih lanjut, bila keretakan terjadi pada bagian-bagian yang bukan struktural, menurutnya mudah saja untuk diganti dan dipasang komponen baru.

Namun, bila keretakan terjadi pada bagian-bagian yang struktural, tentu saja dapat menjadi suatu ancaman.

"Belum tentu berbahaya, tapi dapat menjadi ancaman bila tidak cepat diatasi," terang dia.

"Karena keretakan tersebut bisa makin hari makin panjang retakannya dan makin dalam. Sehingga bisa menyebabkan patah dan sebagainya," imbuh dia.

Pesawat tua

Selain itu, keretakan yang terjadi pada pesawat, umumnya ditemukan pada pesawat yang memiliki lebih dari 30.000 kali mendarat.

Ketika disinggung soal ditemukannya pesawat dari maskapai Indonesia yang juga mengalami keretakan, ia menganggap hal itu terjadi pada pesawat yang sudah tua.

"Nah, ini yang ditemukan di pesawat di Indonesia juga salah satu angkatan pertama 737 NG, jadi usianya memang sudah uzur," papar dia.

Menurutnya, keretakan yang terjadi pada pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air terjadi pada bagian sambungan antara badan pesawat dengan sayap pesawat.

"Bagian di mana tubuh bertemu sayap itu kan ada seperti garpu yang menyambungkan sayap ke badan pesawat," ungkap dia.

Kemudian, pada umumnya maskapai-maskapai penerbangan ini seperti Garuda Indonesia biasanya mereka hanya menggunakan pesawat sampai umur 15 tahun.

"Setelah itu dijual, atau ditukarkan dengan pesawat yang lebih muda umurnya. Karena lebih efisien menggunakan pesawat-pesawat yang umurnya masih muda," kata dia.

Namun, ia mengapresiasi pihak Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air karena telah melakukan maintenance dan quality control sesuai manual yang diterbitkan dari Boeing dan juga mematuhi edaran dari direktorat kelaiakudaraan dan pengoperasian pesawat udara.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/16/101949565/ramai-inspeksi-boeing-737-mengapa-pesawat-bisa-mengalami-keretakan

Terkini Lainnya

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke