Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Daniel Tobing, dari "Caleg Gagal" hingga Jadi Pimpinan BPK

KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan lima pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2019-2024 dalam rapat paripurna di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Dari kelima calon tersebut salah satunya adalah Daniel Lumban Tobing yang memperoleh  41 suara.

Melansir dari dpr.go.id, Daniel Lumban Tobing lahir di Surabaya, 14 Desember 1967. Ia kerap disapa dengan Daniel Tobing.

Daniel merupakan sarjana Teknik Elektro di Universitas Kyoto. Ia lulus pendidikan sarjananya pada tahun 1993.

Daniel bukanlah satu-satunya pimpinan BPK yang berasal dari kalangan partai.

Daniel merupakan caleg yang sempat gagal saat maju menjadi DPR-RI dari PDI-P pada pileg 2019. Saat itu, ia maju lewat dapil Jawa Barat VII.

Saat menjadi caleg, ia gagal mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.

Sebelumnya, Daniel diketahui pernah menjabat anggota DPR periode 2009-2014 dan 2014-2019.


Wewenang besar

Diberitakan Kompas.com, Kamis (26/9/2019), DPR telah mengesahkan lima pimpinan BPK periode 2019-2024. Mereka adalah Pius Lustrilanang, Daniel Tobing, Hendra Susanto, Aqsanul Qosasih dan Harry Azhar Aziz.

Sebelum pengesahan, Komisi XI telah menggelar uji kelaikan dan kepatutan tehadap 62 calon anggota BPK hasil tahapan awal yakni tahap administrasi dan makalah. Dari uji kelaikan dan kepatutan itu dipilihlah 5 orang yang akan duduk sebagai anggota BPK 2019-2024.

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menyebut, BPK bukan hanya pelarian calon anggota legislatif gagal melainkan target utama mereka.

Donal mengatakan, BPK mempunyai daya tarik bagi para caleg gagal karena menawarkan wewenang besar yaitu mengaudit keuangan negara.

"Kadang-kadang juga menjadi target utama sekarang, tidak hanya menjadi pelarian. Bayangkan dengan otoritas yang besar melakukan audit negara, dia menentukan terjadi penyimpangan atau tidak," kata Donal kepada Kompas.com, Kamis (4/7/2019).

Menurut Donal, proses penentuan adanya penyimpangan atau tidak itu membuka celah adanya deal-deal politik yang meliputi negosiasi hingga suap.

Donal menuturkan, nama-nama tokoh partai politik yang mendaftar sebagai anggota BPK dikhawatirkan sengaja memanfaatkan posisi mereka di BPK nanti untuk kepentingan politik maupun ekonomi.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/27/090943565/profil-daniel-tobing-dari-caleg-gagal-hingga-jadi-pimpinan-bpk

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke