Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan Haidar Alwi, Pria yang Dikira Wali Kota Malang dalam Video Viral

KOMPAS.com - Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Haidar Alwi membenarkan bahwa dirinya adalah pria yang ada dalam video viral yang beredar di media sosial.

Dalam video itu, Haidar mencium kaki beberapa warga Papua dalam sebuah acara.

Video ini banyak dibagikan ulang karena caption yang mengikutinya. Disebutkan bahwa pria dalam video itu adalah Wali Kota Malang yang meminta maaf kepada warga Papua.

Pemerintah Kota Malang, melalui Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang, Muhammad Nur Widianto menegaskan, bahwa pria dalam video itu bukan Wali Kota Malang Sutiaji.

Haidar menjelaskan, peristiwa yang terekam dalam video itu terjadi pada Diskusi Gerakan Nasional Perempuan Pembawa Kerukunan dan Perdamaian pada Rabu (4/9/2019), di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta.

"Iya benar, itu saya. Spontanitas saja. Saat itu kan acara Perbangsa, saya sebagai pembicara saat itu," kata Haidar saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/9/2019).

Haidar mengungkapkan, semua itu dilakukannya secara spontan dan ia menyampaikan permintaan maaf.

"Dijejerin semua saya bilang minta maaf, spontanitas saja. Yang paling ujung itu, saya peluk saya tunduk. Kalau bisa, saya buang ego saya jauh-jauh supaya Saudara-saudara saya di Papua jangan dikorbanin, langsung saya cium kakinya," kata Haidar.

"Ada 11 orang Papua di situ, mau saya cium satu-satu enggak boleh malahan," lanjut dia.

Ia menyebutkan, beberapa warga Papua yang hadir dalam acara itu adalah ibu-ibu asal Papua yang anaknya sedang kuliah di Jakarta.

Mereka menjadi bagian dari peserta yang berasal dari seluruh Indonesia.

"Mereka warga papua yang hadir dalam acara itu sebagai peserta. itu seluruh indonesia, jadi semua dari Indonesia hadir. Kebetulan orang papuanya banyak," kata Haidar.

Sementara itu, Koordinator Umum ARJ Aidil Fitri, saat dihubungi secara terpisah, mengaku bahwa video yang beredar itu direkam olehnya.

Ia membenarkan, pria dalam video itu adalah Haidar Alwi.

"itu saya yang videoin," kata Aidil saat dihubungi Kompas.com.

Ia mengatakan, acara tersebut diadakan atas kerja sama Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) dan Jaringan Pemberdayaan Perempuan untuk Pembangunan Bangsa (Jaya Perbangsa).

Sebelumnya, viral video seorang pria yang disebut adalah Wali Kota Malang mencium kaki warga Papua dalam sebuah acara.

Video itu pertama kali diunggah oleh akun bernama Rudy Taryanto melalui Facebook pada 7 September 2019.

Dalam unggahannya, Rudy Taryanto memberikan keterangan video dengan "Pak Wali Kota Malang Meminta Maaf Kpd Putra Putri Papua".

Video tersebut telah dilihat lebih dari 175 ribu kali dan dibagikan sebanyak 5.500 kali, sebelum akhirnya dihapus oleh pemilik akun.

Pihak Pemerintah Kota Malang sendiri telah membantah bahwa pria tersebut adalah Wali Kota Malang Sutiaji.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/09/162118565/penjelasan-haidar-alwi-pria-yang-dikira-wali-kota-malang-dalam-video-viral

Terkini Lainnya

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke