Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Pakai "Headset", Jangan Lupa Rawat Telinga, Ini Tipsnya!

Saat bekerja, ada sejumlah profesi yang memang mengharuskan penggunaan headset untuk melakukan aktivitas pekerjaan.

Sementara, bagi sebagian lainnya, headset digunakan untuk mendengarkan musik saat di perjalanan.

Jika frekuensi penggunaan headset tinggi, jangan lupa memerhatikan kesehatan telinga Anda.

Tahukah Anda, headset juga menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan bisa menyebabkan infeksi pada telinga?

Berikut tips merawat dan menjaga kesehatan telinga jika sering memakai headset:

1. Bersihkan telinga secara rutin

Dikutip dari Hello Sehat, headset dapat menghambat keluarnya kotoran telinga.

Jika dibiarkan, kotoran telinga yang menumpuk dan akan menjadi pemicu infeksi.

Oleh karena itu, bagi Anda yang sering memakai headset, sebaiknya rutin merawat telinga.

Anda bisa membersihkan bagian luar telinga dengan cotton bud atau lap basah.

Untuk mengeluarkan kotoran telinga, salah satunya bisa menggunakan obat tetes agar kotoran melunak.

2. Jangan berlebihan menggunakan headset

Penggunaan headset dalam waktu lama akan meningkatkan risiko infeksi telinga.

Saat menggunakan headset, seringkali kita melupakan batas penggunaannya.

Normalnya, batas penggunaan headset sebaiknya tidak melebihi 60 menit.

3. Mengurangi volume suara headset

World Health Organization (WHO) melaporkan, mendengarkan musik dengan volume terlalu besar akan membuat Anda kehilangan pendengaran.

Dalam laporannya itu, WHO menyebutkan, 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran karena hal itu.

MRC Institute of Hearing Research mengatakan, setiap orang yang mendengarkan musik melalui headset bisa menerima suara antara 95-105 desibel.

Pada umumnya, suara yang dihasilkan manusia ketika berbicara adalah 60 desibel. Ukuran tersebut tidak akan membuat masalah pendengaran.

Akan tetapi, suara buldozer yang sedang bekerja bisa mencapai 85 desibel, yang bisa menyebabkan kerusakan permanen setelah 8 jam.

Maka, dapat dapat dikatakan, suara yang dihasilkan headset lebih kencang dibandingkan suara buldozer.

Lebih dari 105 desibel sudah dianggap berbahaya.

Untuk itu, Anda juga harus memerhatikan volume suara headset yang Anda pakai, selain membatasi lama penggunaannya.

WHO menyarankan agar volume suara yang didengarkan tidak melebihi 60 persen.

Suara yang kencang akan menyebabkan kehilangan pendengaran karena merusak stereocilia, rambut halus yang berada di dalam telinga.

4. Membersihkan headset seminggu sekali

Selain menjaga kebersihan telinga, membersihkan juga harus dilakukan.

Tujuannya, agar bakteri yang ada di headset tidak berkembang biak.

Anda cukup menyiapkan air hangat yang telah ditetesi dengan sabun cuci, sikat gigi, dan lap kering.

Caranya, lepaskan silikon headset terlebih dahulu kemudian rendam silikon tersebut dalam air hangat yang telah dicampur dengan sabun.

Selanjutnya, gunakan sikat gigi untuk membersihkan headset yang tidak boleh terkena air.

Jika Anda menggunakan headset tidak bersilikon, Anda bisa langsung ke tahap ini.

5. Menjauhkan headset dari paparan kuman

Agar tidak terpapar kuman, sebaiknya Anda tidak meletakkan headset di tempat sembarangan.

Tak hanya itu, meminjamkan headset kepada orang lain juga berpotensi memindahkan bakteri.

Untuk itu, sebaiknya Anda menghindari kebiasaan tersebut dan menjaga agar headset tetap dalam keadaan bersih.

Mengenali jenis headset

Dikutip dari health.clevelandclinic.org, ada beberapa tipe headset yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ada jenis headset yang dapat menghambat kebisingan luar untuk masuk ke dalam telinga, sehingga Anda bisa memperoleh kualitas suara yang lebih baik hanya dengan volume yang lebih rendah.

Sementara itu, jenis headset lain biasanya memungkinkan suara bising dari luar masuk ke telinga Anda.

Tentu hal ini akan memaksa Anda untuk menaikkan volume suara agar mendapatkan kualitas yang baik.

Untuk itu, headset dengan kualitas yang baik akan memberikan suara yang baik meski tidak dengan volume yang tinggi.

Jangan takut untuk mengeluarkan sedikit biaya tambahan untuk kesehatan telinga Anda.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/08/064500665/sering-pakai-headset-jangan-lupa-rawat-telinga-ini-tipsnya-

Terkini Lainnya

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke