Pada 1925, Raden Mahyar Angga Kusumadinata menggubah dan mementaskan Gending Karesmen Sarkam-Sarkim.
Dua tahun kemudian, atau pada 1927, Raden Memed Sastrahadiprawira menggubah Gending Karesmen Dalem Cikundul dan mementaskannya di Bandung dalam Kongres Bahasa Sunda II.
Baca juga: Sejarah Gamelan, Orkestrasi Harmonisasi Hidup
Setelah itu, terdapat pementasan Gending Karesmen Panjiwulung Jeung Jayapati di Purwakarta, yang dipimpin oleh Raden Supyan Iskandar.
Sejak 1920-an, seni pertunjukan Gending Karesmen semakin populer dan terus digemari masyarakat, bahkan hingga kini.
Referensi: