Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Gending Karesmen, Opera Khas Sunda

Seni pertunjukan ini semacam sandiwara yang para pemainnya tidak hanya melakukan dialog biasa, melainkan dengan tembang dan diiringi gamelan.

Gending Karesmen mirip seperti seni pertunjukan opera, yang dialog para pemainnya dilakukan dengan nyanyian dan diiringi musik.

Berikut ini asal-usul dan sejarah Gending Karesmen dalam konteks seni pertunjukan Sunda.

Asal-usul Gending Karesmen

Gending Karesmen mulai tumbuh dan terkenal di kalangan masyarakat Jawa Barat pada sekitar tahun 1920-an.

Istilah Gending Karesmen berasal dari kata gending, yang artinya lagu-laguan, dan karesmen, yang berarti resmi, permai, indah.

Gending Karesmen dalam bahasa Sunda diartikan sebagai lalaguan nu ngaresmikeun.

Sedangkan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai seni pertunjukan yang mementaskan suatu cerita yang menggunakan lagu-laguan dalam dialognya, serta diiringi dengan gamelan, yang kesemuanya itu dapat membangkitkan keindahan.

Lahirnya Gending Karesmen bermula dari masuknya Istambul, yakni semacam seni pertunjukan dengan opera, pada awal abad ke-20.

Istambul mendapat sambutan baik dari masyarakat Sunda, di kala dalam kesenian Jawa telah dikenal seni pertunjukan yang disebut Langendriyan, dengan cerita yang biasa dipentaskan misalnya Damarwulan.

Menurut riwayat, pencipta dari Langendriyan adalah Mangkunegoro IV.

Keberadaan Istambul dan Langendriyan yang digemari masyarakat, menggugah seniman Sunda untuk menciptakan seni pertunjukan baru, yang kemudian dikenal dengan nama Gending Karesmen.

Menurut MA Salmun, orang yang mula-mula memperkenalkan bentuk Gending Karesmen adalah Raden Surawijaya, yang ketika itu menjadi murid Kweekschool voor Onder-wijzers (Sekolah Guru).

Pada 1923, dipertunjukkan Gending Karesmen Lutung Kasarung di bawah pimpinan Raden Kartabrata.

Popularitas Gending Karesmen di masyarakat mendorong para sastrawan untuk menggubah Gending Karesmen dan mementaskannya di muka umum.

Pada 1925, Raden Mahyar Angga Kusumadinata menggubah dan mementaskan Gending Karesmen Sarkam-Sarkim.

Dua tahun kemudian, atau pada 1927, Raden Memed Sastrahadiprawira menggubah Gending Karesmen Dalem Cikundul dan mementaskannya di Bandung dalam Kongres Bahasa Sunda II.

Setelah itu, terdapat pementasan Gending Karesmen Panjiwulung Jeung Jayapati di Purwakarta, yang dipimpin oleh Raden Supyan Iskandar.

Sejak 1920-an, seni pertunjukan Gending Karesmen semakin populer dan terus digemari masyarakat, bahkan hingga kini.

Referensi:

  • Tim Penulisan Naskah Pengembangan Media Kebudayaan Jawa Barat. (1977). Sejarah Seni Budaya Jawa Barat II. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/07/090000279/sejarah-gending-karesmen-opera-khas-sunda

Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke