Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Martti Ahtisaari, Presiden Finlandia yang Mendapat Nobel Perdamaian

Kompas.com - 14/11/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Kemudian, pada 2003, Martti bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan keselamatan personel PBB di Irak.

Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Utusan pribadi untuk Asia Tengah dari Ketua Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

Pada saat bersamaan, Martti juga menjadi Utusan Khusus PBB untuk Tanduk Afrika yang menjabat antara tahun 2003 hingga 2005.

Dalam tugasnya ini, Martti turut dibantu oleh staf CMI.

Baca juga: Mengapa LBB Gagal Mewujudkan Perdamaian Dunia?

Mediator proses perdamaian

Pada 2005, Martti Ahtisaari bersama dengan Inisiatif Manajemen Krisis memfasilitasi proses perdamaian antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Pada Januari 2005, pemerintah Indonesia dan GAM bertemu di Helsinki untuk pertama kalinya demi menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama hampir 30 tahun.

Proses perundingan ini berlangsung selama tujuh bulan, yang terdiri dari lima perundingan.

Pada akhirnya, tercapai perjanjian dan Nota Kesepahaman akhir yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 di Helsinki.

Lebih lanjut, pada November 2005, Martti kembali ke Balkan ketika ia menjabat sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk proses status Kosovo.

Selama 16 bulan, Martti mencari solusi melalui berbagai perundingan untuk menentukan status akhir Kosovo.

Sebab, pada 1999, pecah perang di Kosovo yang menginginkan kemerdekaan dari Serbia dan mendirikan pemerintahannya sendiri.

Menindaklanjuti permasalahan itu, Martti dan tim UNOSEK mengirimkan sebuah proposal penyelesaian, yang disebut Rencana Ahtisaari kepada Sekretaris Jenderal PBB pada akhir Maret 2007.

Rencana Ahtisaari adalah sebuah proposal penyelesaian yang mencakup berbagai isu terkait status Kosovo.

Pada akhirnya, setelah melalui berbagai pertentangan, Kosovo secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada Februari 2008.

Mendapat penghargaan Nobel Perdamaian

Pada 10 Oktober 2008, Martti Ahtisaari diumumkan mendapat penghargaan Nobel Perdamaian di Balai Kota Oslo di Norwegia.

Pemberian hadiah Nobel Perdamaian ini berdasarkan pada jasa Martti dalam mendamaikan beberapa negara, seperti status Kosovo, permasalahan di Irak, Irlandia Utara, Asia Tengah, dan Tanduk Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com