Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lagu Indonesia Raya Dijadikan Lagu Kebangsaan?

Kompas.com - 13/09/2023, 07:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah lagu yang penuh makna dan semangat, "Indonesia Raya," telah menjadi simbol kebangsaan tak tergantikan bagi masyarakat Indonesia.

Di balik lirik yang penuh semangat dan melodi yang menggetarkan, lagu Indonesia Raya memiliki sejarah nan kaya dan inspiratif.

Berikut ini sejarah penciptaan Indpnesia Raya dan alasannya dijadikan lagu kebangsaan Indonesia. 

Siapa pencipta lagu Indonesia Raya?

Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman atau lebih dikenal dengan inisial WR Soepratman.

Ia adalah seorang individu yang tak hanya memiliki bakat musik, tetapi juga jiwa perjuangan.

WR Soepratman selalu hadir dan aktif dalam Kongres Pemuda I dan II yang menjadi pertemuan penting para pemuda Indonesia untuk membahas masa depan negara ini.

Kehadirannya dalam kongres-kongres ini adalah bukti nyata dari semangatnya untuk berkontribusi dalam perjuangan menuju kemerdekaan.

Pada saat itu, Indonesia masih dijajah oleh Belanda, dan pemuda-pemuda seperti Soepratman, bertekad untuk meraih kemerdekaan bagi bangsa mereka.

Selain perannya dalam pergerakan pemuda, WR Soepratman juga memiliki karier sebagai guru dan wartawan.

Setelah itu, dia memutuskan untuk menjalani karier sebagai wartawan yang berdedikasi. Ia bekerja untuk surat kabar Kaoem Kita (1924-1925) dan Sin Po (1926-1933).

Di dalam dunia jurnalistik, WR Soepratman terus mempopulerkan ideologi kemerdekaan, mengabarkan peristiwa-peristiwa penting, dan menggunakan media sebagai alat propaganda untuk menggerakkan semangat perjuangan rakyat.

Sebagai seorang guru yang beralih menjadi wartawan, Soepratman juga berupaya membangun kesadaran nasional melalui pendidikan, memberikan pengetahuan dan inspirasi kepada generasi muda tentang pentingnya merdeka.

Baca juga: Sejarah Lagu Indonesia Raya, Setiap Liriknya Mengandung Doa

Inspirasi penciptaan lagu Indonesia Raya

Penciptaan lagu Indonesia Raya dimulai ketika  WR Soepratman membaca sebuah artikel yang mempertanyakan, "Manakah komponis Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia yang dapat membangkitkan semangat rakyat?" dalam majalah Timboel terbitan Solo.

Hati WR Soepratman tergerak oleh pertanyaan ini dan dari sinilah sejarah lagu Indonesia Raya dimulai.

Pertanyaan dalam artikel tersebut menjadi pemicu bagi WR Soepratman untuk menciptakan lagu kebangsaan yang memadukan semangat perjuangan dan kecintaan kepada Tanah Air.

Sebagai seorang musisi berbakat, dia merasa memiliki tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan tersebut melalui karyanya.

Hati WR Soepratman tergerak oleh panggilan untuk menciptakan sesuatu lebih dari sekadar musik, yaitu sebuah lagu yang akan menjadi simbol perjuangan dan persatuan bagi bangsa Indonesia.

Dari situlah, Soepratman mulai merancang melodi dan lirik yang kemudian akan menjadi "Indonesia Raya".

Lagu ini menjadi suara hati perjuangan bangsa Indonesia dan masih tetap menggetarkan jiwa rakyat hingga saat ini.

Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, penciptaan lagu ini dianggap sebagai tonggak penting yang menginspirasi dan memotivasi para pejuang kemerdekaan dan rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Baca juga: Sejarah Lagu Indonesia Raya

Kongres Pemuda I dan II

Kongres Pemuda I dan II adalah dua acara penting yang menjadi latar belakang penting dalam sejarah penciptaan lagu Indonesia Raya oleh WR Soepratman.

Meskipun Indonesia Raya belum secara resmi diperkenalkan, semangat perjuangan dan nasionalisme yang terpancar dalam Kongres Pemuda I menginspirasi WR Soepratman untuk kemudian menciptakan lagu ini.

Jadi, Kongres Pemuda I dianggap sebagai pemicu awal yang membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi penciptaan lagu Indonesia Raya.

Akhirnya, pada Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw, Jl Kramat Raya 106, lagu ini pertama kali diperdengarkan kepada publik.

Saat pertama kali diperdengarkan di Kongres Pemuda II, lagu Indonesia Raya hanya dimainkan menggunakan alat musik biola dan belum memiliki lirik.

Namun, efeknya sangat kuat, membuat para peserta kongres terharu bahkan hingga menangis sambil bersorak meminta lagu dimainkan ulang.

Tidak berhenti di situ, WR Soepratman kemudian mengunjungi seorang temannya bernama Yo Kim Tjan yang memiliki studio rekaman.

Di studio rekaman tersebut, Soepratman merekam lagu Indonesia Raya dalam bentuk piringan hitam dengan versi instrumen biola serta vokalnya, dan juga versi dengan pengiring orkes keroncong.

Pada masa itu, musik keroncong sangat populer di kalangan pemuda.

Soepratman sangat berharap agar lagu kebangsaan ini dapat menjadi lebih dikenal di seluruh Indonesia.

Sejak saat itu, lagu Indonesia Raya mulai menyebar dan meningkatkan popularitasnya seiring dengan penyebaran partitur dan lirik lagu ini.

Pada 1929, Partai Nasional Indonesia (PNI) bahkan mengadopsi Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.

Baca juga: Tujuan Kongres Pemuda I

Larangan oleh pemerintah kolonial

Pada awalnya, pemerintah kolonial Belanda pada saat itu tidak memahami sepenuhnya makna dan potensi lagu Indonesia Raya.

Mereka menganggap Indonesia Raya hanya sebagai hiburan biasa tanpa menyadari bahwa lagu ini sebenarnya adalah ungkapan semangat perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Pada 1930, karena kepopuleran Indonesia Raya, pemerintah kolonial mulai melarang lagu ini dan dianggap dapat mengganggu ketertiban umum.

Namun, larangan ini tidak mampu meredam semangat perjuangan rakyat Indonesia.

Soepratman bahkan dipanggil oleh aparat Belanda dan diinterogasi tentang maksud dan tujuan menciptakan lagu Indonesia Raya.

Akan tetapi, dia berhasil membuktikan bahwa lagunya tidak bermaksud menghasut dan akhirnya dibebaskan.

Baca juga: Perjuangan Merekam Lagu Indonesia Raya dalam Piringan Hitam...

Perubahan lirik lagu

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II, lirik lagu Indonesia Raya mengalami perubahan sebanyak tiga kali.

Perubahan-perubahan tersebut diinisiasi dan diawasi oleh pihak pemerintah pendudukan Jepang sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengendalikan pesan dan ideologi yang disampaikan melalui lagu tersebut.

Perubahan pertama terjadi pada 1942 untuk mencerminkan semangat Asia Timur Raya yang didorong oleh Jepang.

Perubahan kedua pada 1943, menekankan kemenangan dan supremasi Jepang.

Perubahan ketiga pada 1944, mencerminkan situasi politik yang berubah-ubah di Asia Tenggara.

Namun, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya secara resmi dikumandangkan kembali dengan lirik aslinya yang mencerminkan semangat perjuangan, persatuan, dan cinta kepada Tanah Air.

Berdasarkan sejarah perjalanannya ini, lagu Indonesia Raya pun dipilih menjadi lagu kebangsaan dan dinyanyikan pada setiap kesempatan, baik yang bersifat formal maupun informal.

Lagu ini telah menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terus membangkitkan semangat rakyat yang menyanyikannya.

Referensi:

  • Putra, F. P., Fajriudin, F., & Permana, A. (2020). Perkembangan Lagu Indonesia Raya (Tahun 1928-2009). Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah, 4(2), 269-286.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com