Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Panitia Sembilan

Kompas.com - 12/09/2023, 22:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

Bersama Soekarno, ia merumuskan dan menandatangani naskah proklamasi.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Hatta pernah menjadi wakil presiden pertama Indonesia, perdana menteri, dan membentuk Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS.

Baca juga: Mengapa Soekarno-Hatta dan Radjiman Dipanggil Terauchi ke Vietnam?

Mohammad Yamin

Mohammad Yamin lahir pada 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat.

Ia merupakan pelopor Sumpah Pemuda yang dibacakan pada saat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Mohammad Yamin dikenal sebagai seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang kemudian diberi penghargaan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

AA Maramis

Alexander Andries Maramis lahir di Manado pada 20 Juni 1897. Ia banyak terlibat dalam persiapan kemerdekaan, terutama setelah menjadi anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan.

Sumbangsih yang diberikan Maramis dalam perumusan dasar negara adalah mengusulkan perubahan pada nilai pertama Pancasila.

Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia dan menjadi pejabat yang menandatangani Oeang Republik Indonesia.

Baca juga: Alexander Andries Maramis: Peran dan Perjuangannya

Achmad Soebardjo

Achmad Soebardjo lahir di Teluk Jambe, Jawa Barat, pada 23 Maret 1896.

Sewaktu masih berkuliah, Soebardjo telah aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui beberapa organisasi seperti Jong Java dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda.

Setelah ikut andil dalam proses perumusan dasar negara Indonesia bersama Panitia Sembilan, ia turut terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok, di mana golongan muda menculik Soekarno-Hatta dan mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilakukan.

Dalam peristiwa itu, Achmad Soebardjo maju sebagai tokoh yang meyakinkan golongan muda agar mengizinkan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.

Achmad Soebardjo bahkan memberi jaminan taruhan nyawa bahwa proklamasi akan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Setibanya di Jakarta, ia juga ikut menyusun naskah proklamasi dan setelah kemerdekaan ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.

Baca juga: Peran Achmad Soebardjo dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Agus Salim

Agus Salim lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, pada 8 Oktober 1884 dengan nama Masyhudul Haq, yang berarti pembela kebenaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com