Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Glasnost, Perestroika, dan Keruntuhan Uni Soviet

Kompas.com - 08/09/2023, 16:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Perestroika adalah upaya untuk mereformasi ekonomi Uni Soviet yang semakin melemah.

Sistem ekonomi sosialis yang sebelumnya telah mengalami stagnasi dan ketidakmampuan bersaing dengan negara-negara kapitalis.

Perestroika bertujuan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dengan memberikan lebih banyak otonomi kepada perusahaan dan industri.

Hal ini menjadi langkah besar menuju liberalisasi ekonomi yang sebelumnya hampir tidak ada dalam sistem Uni Soviet.

Di bawah Perestroika, sektor swasta lebih besar mulai tumbuh, dan pasar lebih terbuka.

Dengan begitu, perusahaan serta individu memiliki lebih banyak kendali atas sumber daya dan keputusan ekonomi mereka sendiri.

Namun, reformasi ini juga menghadapi tantangan serius, seperti inflasi yang meningkat dan ketidakstabilan harga.

Selama periode Perestroika, berbagai eksperimen dilakukan, termasuk pengenalan pasar bebas, kooperatif pertanian, koperasi industri kecil dan menengah, penarikan subsidi pemerintah, investasi asing, dan privatisasi sebagian perusahaan milik negara dengan tujuan mereformasi ekonomi Uni Soviet yang semakin melemah.

Namun, ternyata dampak perubahan ini tidak merata di seluruh negara bagian karena selama periode Perestroika terdapat beberapa wilayah di Uni Soviet yang menunjukkan adaptasi lebih cepat terhadap perubahan ekonomi.

Wilayah dengan adaptasi lebih cepat seperti di Republik Baltik, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, serta beberapa negara bagian Rusia yang lebih maju ekonominya, seperti Moskow dan Leningrad (sekarang Saint Petersburg).

Sementara itu, wilayah-wilayah di pedalaman Uni Soviet yang kurang maju dalam menghadapi perubahan tersebut mengalami tantangan ekonomi lebih besar.

Baca juga: Berakhirnya Perang Dingin, Ditandai Runtuhnya Uni Soviet pada 1991

Perubahan politik dan kebangkitan nasionalisme

Glasnost dan Perestroika memicu perubahan politik yang signifikan di Uni Soviet.

Munculnya kebebasan berbicara dan pers membantu membangkitkan semangat perlawanan terhadap pemerintah.

Masyarakat mulai terlibat dalam protes dan gerakan hak asasi manusia yang menentang tindakan represif pemerintah.

Selain itu, negara-negara bagian dalam Uni Soviet, seperti Lithuania, Estonia, dan Latvia, mulai menuntut kemerdekaan dan otonomi yang lebih besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com