Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tsar Bomba, Nuklir Paling Berbahaya dari Uni Soviet

Kompas.com - 30/08/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tsar Bomba adalah bom nuklir yang diciptakan oleh negara Uni Soviet.

Proses pembuatan Tsar Bomba memakan waktu selama 15 minggu yang kemudian diuji coba pada 30 Oktober 1961.

Tsar Bomba diuji coba di sekitar Pulau Novaya Zemlya, Laut Arktik.

Tsar Bomba memiliki berat sebesar 27 ton dan diangkut oleh pesawat TU-95, pesawat pengebom terbesar pada masanya.

Sebagai salah satu nuklir paling berbahaya, ledakan Tsar Bomba diperkirakan 10 kali lebih besar dari semua amunisi yang pernah dikeluarkan semasa Perang Dunia II.

Ledakan Tsar Bomba juga lebih dari 1.500 kali gabungan kekuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Baca juga: Perkembangan Persenjataan Nuklir pada Masa Perang Dingin

Sejarah awal Tsar Bomba

Tsar Bomba dibuat pada 1961 oleh sekelompok fisikawan Uni Soviet, salah satunya bernama Andrey Sakharov.

Pada masa itu, Perang Dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet bak tidak berujung, bahkan justru semakin memanas.

Untuk menunjukkan kekuatan Uni Soviet kepada Amerika Serikat, mereka memutuskan untuk membentuk sebuah bom nuklir yang bernama Tsar Bomba.

Tsar Bomba dikenal sebagai salah satu bom yang menghasilkan ledakan buatan terbesar di dunia dengan kapasitas kekuatan 100 megaton.

Namun, ledakan itu dianggap terlalu berbahaya untuk diujikan, sehingga bom tersebut dimodifikasi dengan kekuatan sebesar 50 megaton.

Bobot dari Tsar Bomba mencapai 27 ton dengan panjang sekitar 8 meter dan berdiameter sekitar 2 meter.

Tsar Bomba diuji coba

Tsar Bomba akan diuji coba di Pulau Novaya Zemlya, dengan dibawa oleh pesawat Tupolev Tu-95V yang sudah dimodifikasi.

Pesawat ini dipiloti oleh Andrey Durnovtsev, yang lepas landas dari Semenanjung Kola pada 30 Oktober 1961.

Sekitar pukul 11.32 waktu Moskow, Tsar Bomba dijatuhkan di atas lokasi uji Teluk Mityushikha, Pulau Novaya Zemlya.

Bom ini dilengkapi dengan parasut khusus yang akan memperlambat kecepatannya ketika jatuh.

Tsar Bomba diperkirakan meledak sekitar 4 kilometer atau 2,5 mil di atas tanah.

Baca juga: Perang Nuklir: Tipe, Contoh, dan Dampaknya

Dampak Tsar Bomba

Dampak dari uji coba Tsar Bomba adalah menghasilkan awan jamur setinggi lebih dari 60 kilometer dengan kilatan ledakan yang terlihat hingga 1.000 kilometer jauhnya.

Dampak lainnya dari Tsar Bomba adalah rusaknya sebuah desa bernama Severny, yang letaknya 55 kilometer dari titik ledak.

Selain itu, diperkirakan panas akibat ledakan bom ini juga menyebabkan luka bakar tingkat tiga hingga jarak 100 kilometer.

Karena dampak yang mengenaskan ini, dikeluarkan sebuah perjanjian bernama Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Parsial pada 1963.

Tujuan perjanjian ini adalah untuk menghentikan uji coba bom nuklir di atmosfer, luar angkasa, dan di bawah air.

Apakah Tsar Bomba pernah digunakan?

Menurut sejarah, Tsar Bomba tidak pernah dipertimbangkan untuk digunakan.

Mengingat ukuran dan beratnya yang cukup besar, bom ini tidak dapat digunakan oleh rudal balistik.

Sebaliknya, Tsar Bomba harus diangkut dengan pesawat konvensional yang dapat dengan mudah dihentikan sebelum jatuh ke titik ledak.

Oleh sebab itu, Tsar Bomba dianggap sebagai senjata propaganda yang diciptakan Uni Soviet.

 

Referensi:

  • Sakharov, Andrei. (1990). Memoirs. New York: Alfred A. Knopf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com