Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Pendapat Antara Golongan Muda dan Golongan Tua?

Kompas.com - 28/04/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa penting bagi rakyat Indonesia.

Perjalanan untuk pada akhirnya mencapai kemerdekaan Indonesia tentu harus melalui proses yang panjang.

Salah satu proses yang dilalui adalah terjadinya perdebatan antara golongan tua dan golongan muda, berkaitan dengan kapan proklamasi akan dikumandangkan.

Pada dasarnya, baik golongan tua atau muda, sama-sama ingin Indonesia merdeka.

Lantas, apa perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda?

Baca juga: Siapa Penengah Golongan Tua dan Muda dalam Peristiwa Rengasdengklok?

Perbedaan pendapat mengenai waktu proklamasi

Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda terjadi setelah adanya kekosongan kekuasaan di Indonesia.

Pada 1945, Indonesia yang tengah dijajah oleh Jepang mengalami kekosongan kekuasaan akibat terjadinya Perang Pasifik antara Jepang dengan Sekutu.

Sesaat setelah mengetahui Jepang kalah dari Sekutu dalam Perang Pasifik, golongan muda merasa momen ini menjadi waktu yang tepat untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Golongan muda kemudian mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta yang merupakan tokoh dari golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Akan tetapi, keinginan golongan muda ditentang oleh golongan tua.

Golongan tua merasa proklamasi harus dilakukan setelah melewati perhitungan politik yang sudah matang.

Sebab, dengan perhitungan politik yang matang, diharapkan tidak akan terjadi pertumpahan darah di Indonesia.

Selain itu, golongan tua yakin bekerja sama dengan Jepang dapat membantu Indonesia mencapai kemerdekaan melalui jalan damai.

Baca juga: Peristiwa-peristiwa Penting Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Oleh sebab itu, ketika golongan tua didesak oleh golongan muda untuk segera mengumandakan proklamasi kemerdekaan, mereka ingin lebih dulu membicarakan hal tersebut bersama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Hal ini dilakukan agar tidak menyimpang dari aturan pemerintah Jepang yang sudah menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Karena golongan tua tetap menolak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, golongan muda pun memutuskan untuk menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok.

Selama di pengasingan, Soekarno dan Mohammad Hatta pun terus didesak oleh golongan muda agar segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Pada akhirnya, Soekarno dan Mohammad Hatta pun mengabulkan keinginan golongan muda.

Upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia kemudian dilaksanakan pada 17 Agustus 1945.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com