Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Unifikasi, Sekte yang Dekat dengan Para Pemimpin Dunia

Kompas.com - 18/03/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Gereja Unifikasi merupakan salah satu gerakan keagamaan terbesar di Korea Selatan.

Anggotanya tidak hanya berasal dari Korea Selatan, tetapi tersebar di Jepang, Amerika, dan Eropa.

Bahkan sejumlah pejabat dan petinggi negara di dunia diduga berkaitan dengan Gereja Unifikasi, salah satunya mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang terbunuh pada 2022 lalu.

Kendati demikian, Gereja Unifikasi telah dikategorikan sebagai sekte sesat lantaran banyak ajarannya yang menyimpang dari ajaran Kristen dan pernah dituding melakukan praktik cuci otak serta pemerasan terhadap anggotanya.

Berikut sejarah Gereja Unifikasi di Korea Selatan.

Baca juga: Kenapa di Korea Selatan Ada Banyak Sekte Sesat?

Dibentuk pada 1954

Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan oleh Moon Sun Myung pada 1 Mei 1954. Pengikutnya kerap disebut sebagai Moonies.

Moon Sun Myung mengaku sebagai messiah atau wakil Tuhan, yang akan menyelesaikan tugas Yesus dan menanamkan cinta Tuhan pada pengikutnya.

Di tahun pertamanya, Gereja Unifikasi telah mendapatkan banyak pengikut dan memiliki beberapa cabang yang tersebar di Korea Selatan.

Dalam waktu satu dekade, Gereja Unifikasi berhasil melebarkan sayap hingga ke luar negeri dengan anggota tersebar di Jepang, Filipina, dan beberapa negara Asia Timur.

Pada 1970-an, Gereja Unifikasi mulai mengirimkan misionaris (penyebar agama) ke Amerika dan Eropa.

Bahkan Moon Sun Myung pindah ke Amerika Serikat dan mulai menyebarkan ajarannya. Sejak itu, Gereja Unifikasi terus menyebar ke berbagai negara di dunia.

Baca juga: Mengapa Orang Korea Selatan Banyak yang Percaya Sekte Sesat?

Dekat dengan para pemimpin dunia

Gereja Unifikasi menjadi salah satu gerakan keagamaan tertua dan terbesar di Korea Selatan, yang kini diperkirakan memiliki sekitar tiga juta anggota dari seluruh dunia.

Anggotanya datang dari berbagai kalangan, bahkan tidak sedikit yang memiliki posisi penting di dunia bisnis, pendidikan, dan politik.

Sejak awal, Moon Sun Myung telah memiliki target untuk menjalin hubungan dengan para pemimpin dunia.

Hal ini menjadi salah satu strateginya melindungi diri dan memperluas lingkup pengaruh Gereja Unifikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com