KOMPAS.com - Jong Java adalah organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada 7 Maret 1915.
Sebelumnya, Jong Java bernama Tri Koro Dharmo, yang berarti Tiga Tujuan Mulia.
Sementara itu, yang dimaksud dari Jong Java yakni suatu perkumpulan yang mendapat pengikut lebih luas lagi, termasuk dari Sunda, Madura, dan Bali.
Lalu, bagaimana bentuk perjuangan Jong Java?
Baca juga: Jong Java: Sejarah, Aksi Politik, dan Indonesia Moeda
Sejak dibentuk pada 1915, Jong Java telah menyelenggarakan kongres sebanyak lima kali.
Pada kongres kedua tahun 1919 di Yogyakarta, Jong Java membahas tentang beberapa hal, yaitu:
Pada pertengahan tahun 1920, Jong Java menyelenggarakan kongres ketiga di Solo. Kemudian, kongres keempat digelar pada 1921 di Bandung, Jawa Barat.
Tujuan dari kongres ketiga dan keempat adalah membangun cita-cita Jawa Raya dan mengembangkan rasa persatuan antarsuku bangsa di Indonesia.
Kemudian dalam kongres kelima yang diadakan di Solo, Jawa Tengah pada 1922, Jong Java menegaskan bahwa organisasi ini tidak akan bergerak dalam bidang politik.
Semua anggota Jong Java juga dilarang untuk masuk partai politik.
Kegiatan yang dilakukan oleh Jong Java adalah seputar kegiatan sosial, budaya, pemberantasan buta huruf, seni, dan sejenisnya.
Dengan demikian, bentuk perjuangan Jong Java adalah melalui diplomasi, kesenian, dan pendidikan.
Walaupun tidak bergerak di bidang politik, Jong Java tetap memastikan anggotanya sanggup berkontribusi dalam perjuangan nasionalisme Indonesia.
Referensi: