Pada tradisi tujuh bulanan misalnya, Sunan Kudus tidak melarang masyarakat melakukannya, tetapi menekankan agar rasa syukur pada saat prosesi hanya ditujukan kepada Allah.
Dalam dakwahnya, Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita bertema tauhid ke dalam kisah berseri.
Dengan cara ini, ajaran Islam dapat tersampaikan dengan santai dan masyarakat terus berdatangan karena tertarik untuk mengikuti kelanjutan ceritanya.
Seni suara juga menjadi media dalam metode dakwah Sunan Kudus. Sunan Kudus menciptakan gending Maskumambang dan Mijil, yang mengandung ajaran Islam di dalamnya.
Dengan karya Sunan Kudus ini masyarakat diharapkan dapat mempelajari ajaran Islam dengan mudah.
Baca juga: Wali Songo dan Wilayah Penyebarannya
Salah satu media dakwah Sunan Kudus yang paling unik adalah sapi. Sapi merupakan hewan yang disucikan oleh masyarakat sekitar yang mayoritas memeluk Hindu.
Sunan Kudus memanfaatkan sapi yang diberi nama Kebo Gumarang untuk menarik perhatian masyarakat.
Kebo Gumarang dihias sedemikian rupa dan diikat di halaman masjid, sehingga menarik orang untuk datang dan akhirnya mendengarkan dakwah Sunan Kudus.
Itulah mengapa Sunan Kudus dalam metode dakwahnya menggunakan sapi sebagai media dakwah.
Dari situlah masyarakat sekitar akhirnya tertarik dengan dakwah Sunan Kudus, yang berusaha meluruskan akidah secara halus.
Sunan Kudus pandai membaca kondisi masyarakat, sehingga ketika mengajarkan kurban, masyarakat tidak dianjurkan untuk menyembelih sapi, tetapi menggantinya dengan kerbau.
Tidak lupa, Sunan Kudus menekankan bahwa niat kurban itu sendiri tidak lagi ditujukan sebagai sesajen, tetapi rasa syukur kepada Allah.
Baca juga: Wali Songo dan Nama Aslinya
Hal itu merupakan salah satu bentuk toleransi dan kompromi Sunan Kudus dalam dakwahnya.
Hingga saat ini, para pengikut ajaran Sunan Kudus yang dikenal dengan sebutan kelompok Islam abangan masih bisa ditemui di daerah Kudus dan melakukan tradisi ini saat Idul Adha.
Sunan Kudus memberi teladan kebijaksanaan serta mengembangkan teknologi terapan yang bersifat tepat guna untuk mengangkat perekonomian masyarakat.
Beberapa keahlian yang diajarkan Sunan Kudus adalah teknik membuat keris, pandai besi, kerajinan emas, dan membuat alat-alat pertukangan.
Referensi: