Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Joan of Arc Dieksekusi dengan Dibakar?

Kompas.com - 28/12/2022, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Joan of Arc adalah pahlawan revolusi Perancis yang telah dikultuskan sebagai Santo oleh Gereja Katolik Roma pada 1920.

Ketika usianya 17 tahun, gadis yang terlahir sebagai putri buruh tani ini memimpin pasukan Perancis ke Kota Orleans, yang saat itu terlibat Perang Seratus Tahun dengan Inggris.

Meski tanpa pelatihan militer, Joan berhasil membawa Perancis mendapatkan kemenangan dan merebut kembali wilayah-wilayah dari cengkeraman Inggris.

Namun, kisah Joan of Arc yang spektakuler berhenti begitu saja di usianya yang masih 19 tahun.

Ia ditangkap dan dieksekusi oleh musuh di tiang pancang dengan cara dibakar.

Pada tahun 1431, Joan of Arc dibakar setelah dituduh melakukan praktik ilmu sihir, bidah (perbuatan yang tidak ada dasarnya dalam agama), dan berpenampilan seperti laki-laki.

Baca juga: Perang Seratus Tahun: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Siapa Joan of Arc?

Jeanne d'Arc atau dalam bahasa Inggris disebut Joan of Arc lahir pada sekitar 1412 di pedesaan Domremy, di bagian timur laut Perancis.

Terlahir sebagai putri petani miskin, ia tidak diajari membaca atau menulis.

Sang ibu menuntunnya tumbuh sebagai gadis Katolik yang taat serta memiliki keterampilan rumah tangga.

Joan lahir ketika Perancis dan Inggris terlibat Perang Seratus Tahun (1337-1453).

Bahkan tidak sedikit penduduk di sekitarnya memilih melarikan diri karena berada di bawah ancaman invasi Inggris yang menduduki sebagian besar wilayah Perancis utara.

Baca juga: Revolusi Perancis: Penyebab, Dampak, dan Pengaruh terhadap Indonesia

Pada usia 13 tahun, Joan mulai mendengar suara-suara yang ia yakini sebagai wahyu Tuhan.

Ia percaya bahwa Tuhan telah memilihnya untuk memimpin Perancis menuju kemenangan dan menempatkan Charles sebagai raja yang sah.

Joan berhasil meyakinkan beberapa pihak bahwa ia merupakan sosok yang ditakdirkan untuk menyelamatkan Perancis.

Setelah memotong rambutnya dan berpakaian seperti laki-laki, Joan menghadap Charles.

Di hadapan Charles, Joan meminta agar diizinkan memimpin pasukan Perancis ke Orleans dan berjanji akan menempatkannya di singgasana raja.

Permintaan itu dikabulkan Charles dan pada Maret 1429, Joan memimpin pasukan ke Orleans dengan mengenakan baju besi putih dan menunggangi kuda putih.

Meski tanpa pelatihan atau pengalaman militer, Joan berhasil membuktikan perkataannya.

Pada Juli 1429, Charles dinobatkan sebagai Raja Charles VII menyusul kemenangan Joan di Orleans.

Baca juga: Semboyan Revolusi Perancis: Liberté, Egalite, Fraternité

Joan of Arc dibakar tahun 1431

Joan of ArcBritannica Joan of Arc
Kemenangan pertamanya membuat Joan of Arc mendapat julukan Maid of Orleans atau dalam bahasa Perancis La Pucelle d'Orleans.

Reputasinya juga cepat menyebar di antara pasukan Perancis.

Pada musim semi 1430, Joan ditugaskan oleh raja untuk menghadapi serangan Burgundi di Compiegne.

Namun, Joan tertangkap oleh musuh dan kemudian dibawa ke Kastil Bouvreuil yang diduduki oleh Inggris.

Selama ditahan, Joan mendapat 70 dakwaan, termasuk di antaranya melakukan praktik ilmu sihir, bidah (perbuatan yang tidak ada dasarnya dalam agama), dan berpakaian seperti laki-laki.

Tuduhan tersebut tidak hanya dimaksudkan oleh Burgundi untuk menyingkirkan Joan, tetapi juga bertujuan untuk menjatuhkan Raja Charles yang berhasil naik takhta karenanya.

Baca juga: Tokoh yang Menginspirasi Liberalisme di Perancis

Mengetahui hal itu, Raja Charles sama sekali tidak berusaha membebaskan Joan dari tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Pada Mei 1431, setelah satu tahun ditahan, Joan akhirnya mengalah dan menandatangani pengakuan yang menyangkal bahwa ia pernah menerima wahyu Tuhan.

Namun, beberapa hari kemudian, ia menyalahi aturan dengan kembali mengenakan pakaian laki-laki.

Pada pagi hari tanggal 30 Mei 1431, Joan yang masih berusia 19 tahun dieksekusi dengan cara dibakar di tiang pancang.

Sekitar 20 tahun kemudian, namanya baru dibersihkan oleh Raja Charles VII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com