JAKARTA, KOMPAS.com - Warteg alias warung tegal mempunyai sejarah kekinian bahkan di zaman modern.
Salah satu kemajuan kekinian warteg adalah menunya kian bervariasi.
Mengemuka sejak 1950, khususnya di kota-kota besar Indonesia, warteg saat ini mengelola sekitar 30-50 menu makanan.
Baca juga: Riwayat Menu Pertama Warteg
Sumber literatur dari laman Kompas.com keluaran 7 Agustus 2021 menyebut bahwa menu di warteg makin bervariasi.
Setidaknya, ada 10 menu yang pasti ada di jajaran kuliner warteg.
Baca juga: Warteg, Sejarahnya Tak Bisa Dipisahkan dari Soekarno
Sebut saja kentang balado, tongkol, tempe orek, telur dadar, dan ikan kembung.
Lantas, ada juga perkedel kentang, telur balado, lele, ayam, dan ikan kembung.
Inovasi
Warteg awalnya hanya menyediakan satu menu yaitu nasi ponggol.
Nasi ponggol adalah makanan khas Tegal.
Nasi ponggol berwujud nasi putih dengan lauk sambal tahu dan tempe.
Wujud menu nasi ponggol lazimnya dibungkus daun pisang.
Perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan perut manusia, menjadi salah satu pertimbangan inovasi menu warteg.
Konon, setiap pembeli menanyakan menu makanan yang kebetulan tak ada di warteg, keesokan harinya, pengelola warteg akan membuat dan menjual menu tersebut.