Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kekinian Warteg, Menunya Kian Bervariasi

Kompas.com - 31/10/2022, 21:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warteg alias warung tegal mempunyai sejarah kekinian bahkan di zaman modern.

Salah satu kemajuan kekinian warteg adalah menunya kian bervariasi.

Mengemuka sejak 1950, khususnya di kota-kota besar Indonesia, warteg saat ini mengelola sekitar 30-50 menu makanan.

Menu kentang balado di warteg Kharisma Bahari.KOMPAS.com / CITRA FANY SAMPARAYA Menu kentang balado di warteg Kharisma Bahari.

Baca juga: Riwayat Menu Pertama Warteg

Sumber literatur dari laman Kompas.com keluaran 7 Agustus 2021 menyebut bahwa menu di warteg makin bervariasi.

Setidaknya, ada 10 menu yang pasti ada di jajaran kuliner warteg.

Warung tegal (warteg) di RT 09/RW 01 Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, memilih untuk tutup karena diserbu pembeli setelah didatangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (14/10/2021).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Warung tegal (warteg) di RT 09/RW 01 Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, memilih untuk tutup karena diserbu pembeli setelah didatangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Warteg, Sejarahnya Tak Bisa Dipisahkan dari Soekarno

Sebut saja kentang balado, tongkol, tempe orek, telur dadar, dan ikan kembung.

Lantas, ada juga perkedel kentang, telur balado, lele, ayam, dan ikan kembung.

Ilustrasi telur dadar khas TegalPIXABAY/MHBURTON Ilustrasi telur dadar khas Tegal

Inovasi

Ilustrasi orek tempe basah. SHUTTERSTOCK/NUR EL IMANY Ilustrasi orek tempe basah.

Warteg awalnya hanya menyediakan satu menu yaitu nasi ponggol.

Nasi ponggol adalah makanan khas Tegal.

Nasi ponggol berwujud nasi putih dengan lauk sambal tahu dan tempe.

Wujud menu nasi ponggol lazimnya dibungkus daun pisang.

Ilustrasi perkedel kentang di atas piring saji. SHUTTERSTOCK/ Aris Setya Ilustrasi perkedel kentang di atas piring saji.

Perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan perut manusia, menjadi salah satu pertimbangan inovasi menu warteg.

Konon, setiap pembeli menanyakan menu makanan yang kebetulan tak ada di warteg, keesokan harinya, pengelola warteg akan membuat dan menjual menu tersebut.

Ilustrasi nasi lauk pindang tongkol goreng. SHUTTERSTOCK/ Cahya Pratama Ilustrasi nasi lauk pindang tongkol goreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com