Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Hijau, Sejarah Tanpa Merusak Lingkungan

Kompas.com - 24/10/2022, 17:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

Ketiga di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Keempat, di Morowali, Sulawesi Tengah.

Kolaka adalah lokasi tambang nikel pertama di Indonesia.

Penemuan tambang timah di Kolaka terjadi pada 1901.

Lokasi persisnya ada di Pegunungan Verbeek.

Aktivitas pekerja di smelter PT Vale di Sorowako, Sulawesi Selatan. Gambar diambil pada 30 Maret 2019.AFP/BANNU MAZANDRA Aktivitas pekerja di smelter PT Vale di Sorowako, Sulawesi Selatan. Gambar diambil pada 30 Maret 2019.

Pengingat

Ilustrasi energi hijauShutterstock Ilustrasi energi hijau

Dunia pendidikan, sementara itu, berkenaan dengan energi hijau kembali mengingatkan pentingnya memperkecil risiko kerusakan lingkungan.

Media pengingat yang dipakai antara lain sebuah film dokumenter tentang energi hijau karya Stephanie Tangkilisan pada perhelatan Bedah Ilmiah Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, baru-baru ini.

Film tentang kritik terhadap program energi hijau di Indonesia itu berjudul From Dreams to Dust produksi 2022.

Film tentang energi hijau itu mengisahkan dampak kerusakan lingkungan akibat pertambangan nikel di Desa Tapunggaeya, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Nikel di situ, kabarnya, digunakan sebagai bahan baku baterai mobil listrik.

Kendati demikian, dampak pertambangan yakni batu-batu besar mengisi garis pantai.

Polusi pasir akibat pertambangan membuat sumber air di kampung itu pun terkontaminasi.

Secara sosial, masyarakat di Tapunggaeya yang awalnya berprofesi nelayan, kini mengadu nasib sebagai pekerja pertambangan.

Stephanie Tangkilisan menjadi direktur pada pembuatan film dokumenter From Dreams to Dust produksi tahun 2022.
From Dreams to Dust Stephanie Tangkilisan menjadi direktur pada pembuatan film dokumenter From Dreams to Dust produksi tahun 2022.

Menurut isi film tentang energi hijau ini, risiko bekerja di pertambangan lebih tinggi ketimbang warga menjadi nelayan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com