KOMPAS.com - Sejarah sebagai seni merupakan sebuah kategori dalam penulisan sejarah yang kaya akan objek penelitian.
Hal ini seiring dengan luasnya ruang lingkup soal definisi seni. Sejarah dianggap sebagai sebuah seni karena memiliki proses pengumpulan data yang dianggap sebagai intinya.
Baca juga: Unsur Ruang Dalam Pelajaran Sejarah
Sejarah merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan. Selain itu, sejarah juga dianggap memiliki unsur seni.
Oleh sebab itu, banyak sejarawan menilai bahwa sejarah adalah bagian dari seni.
Adapun salah satu alasan sejarah dianggap sebagai seni adalah karena memiliki proses pengumpulan data dan informasi yang cukup panjang.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menegaskan bahwa sejarah sebagai seni, yakni:
Menurut Kuntowijoyo, sejarah dianggap sebagai seni karena sejarah memiliki intuisi di dalamnya.
Artinya, sejarawan atau penulis sejarah memerlukan intuisi yang berbentuk pemahaman langsung dan memakai insting selama proses penelitian.
Adapun bentuk intuisi sejarah ini berupa data yang diingat ketika bekerja keras dengan informasi yang ada.
Imajinasi menjadi indikasi bahwa sejarah merupakan sebuah seni.
Baca juga: Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu
Hal ini dikarenakan dalam proses penelitian, sejarah harus memiliki gambaran terkait bagaimana terjadinya sebuah peristiwa.
Sejarah dikatakan sebagai seni apabila terdapat kaitan emosi di dalamnya.
Hal ini dikarenakan imajinasi saja belum cukup untuk bisa menjelaskan peristiwa sejarah.
Emosi dalam sejarah berfungsi untuk mendekatkan perasaan dengan obyek penelitiannya.
Namun, penggunaan emosi di dalam penelitian sejarah tidak boleh berlebihan karena dikhawatirkan akan berdampak pada hilangnya asas akademis.
Gaya bahasa adalah hal yang diperlukan dalam pengertian sejarah sebagai seni.
Gaya bahasa yang ada di dalam sejarah adalah bukan yang berbunga-bunga.
Namun, penulisan sejarah harus ditulis dengan gaya bahasa yang mendetail untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi.
Baca juga: Resume Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Referensi: