Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Soekarno dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 26/03/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Soekarno merupakan salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ia bahkan dipercaya menjadi Presiden RI pertama dan dijuluki sebagai Bapak Proklamator Indonesia bersama Mohammad Hatta.

Pada 17 Agustus 1945, didampingi Moh. Hatta, Soekarno membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya dengan melaksanakan proklamasi.

Selain sebagai proklamator, perjuangan Soekarno dalam kemerdekaan Indonesia telah dimulai jauh sebelumnya.

Lantas, apa saja peran Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?

Baca juga: Tokoh yang Hadir pada Acara Pembacaan Teks Proklamasi

Mendirikan PNI

Pada 1926, Soekarno mendirikan Algeemene Studie Club di Bandung, yang merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI), yang berdiri pada 4 Juli 1927.

PNI merupakan salah satu partai yang menuntut tercapainya kemerdekaan Indonesia dari para penjajah Belanda.

Berkat tingginya nasionalisme yang dijunjung Soekarno lewat PNI, ia sempat ditangkap oleh pemerintah Belanda pada 29 Desember 1929.

Soekarno dipenjara selama empat tahun di Penjara Sukamiskin, Bandung. Setelah bebas pada 1934, penderitaan Soekarno belum berakhir.

Ia diasingkan ke Kota Ende, Pulau Flores, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bengkulu pada 1938.

Baca juga: Partai Nasional Indonesia (PNI): Pendirian, Tokoh, dan Perkembangan

Membentuk Empat Serangkai

Jepang menduduki Indonesia mulai 1942, setelah berhasil mengusir Belanda. Merespons hal itu, Soekarno bersama Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur, membentuk Empat Serangkai.

Empat Serangkai adalah kelompok nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Jepang.

Empat Serangkai memutuskan untuk bekerja sama dengan Jepang supaya mendapat dukungan atas kemerdekaan Indonesia.

Sayangnya, Jepang justru memanfaatkan kondisi ini agar bisa mengambil kekayaan Indonesia serta mempekerjakan rakyat pribumi sebagai kerja paksa (Romusha).

Baca juga: Empat Serangkai: Tokoh, Sejarah Terbentuk, dan Kiprahnya

Merumuskan Pancasila

Pada 29 April 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk menarik simpati dari masyarakat Indonesia, dengan memberikan janji kemerdekaan.

Setelah dibentuk, BPUPKI melaksanakan sidang pertamanya yang berlangsung selama tiga hari, yaitu antara 29 Mei-1 Juni 1945.

Dalam sidang ini, Soekarno, Mohammad Yamin, dan Soepomo menyampaikan gagasan mereka mengenai dasar negara Indonesia.

Gagasan Soekarno adalah sebagai berikut.

  • Kebangsaan Indonesia (nasionalisme)
  • Internasionalisme (peri-kemanusiaan)
  • Mufakat (demokrasi)
  • Kesejahteraan sosial
  • Ketuhanan yang berkebudayaan

Pada akhirnya, gagasan Soekarno terpilih sebagai dasar negara Indonesia dengan sedikit perubahan, yang disebut Pancasila.

Baca juga: Sejarah Perumusan Pancasila

Peran Soekarno dalam PPKI

Setelah BPUPKI dibubuarkan, Soekarno membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945, dengan mendapat persetujuan Jepang.

Tugas PPKI yang diketuai oleh Soekarno adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pada Sidang PPKI Pertama pada 18 Agustus 1945, Soekarno terpilih sebagai Presiden Indonesia yang pertama.

Diasingkan ke Rengasdengklok

Pada 15 Agustus 1945, Jepang memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Berita kekalahan Jepang mulanya disembunyikan supaya tidak terdengar masyarakat luas.

Akan tetapi, salah satu tokoh golongan muda, Sutan Sjahrir, mendengar berita kekalahan Jepang melalui radio dan segera disebarkan.

Baca juga: Peran Sutan Sjahrir dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Setelah itu, Sutan Sjahrir meminta Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Akan tetapi, Soekarno masih enggan melakukannya karena masih menunggu keputusan PPKI.

Merasa tidak puas dengan keputusan Soekarno-Hatta, golongan muda menculik mereka ke Rengasdengklok untuk menjauhkan dari pengaruh Jepang.

Selama di Rengasdengklok, golongan muda terus mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah negosiasi panjang, Soekarno-Hatta bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Mereka pun segera dibawa kembali ke Jakarta.

Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tokoh, Kronologi, dan Hasil

Menyusun, menandatangani, dan membacakan proklamasi

Sekembalinya dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda dalam rangka menyusun naskah proklamasi.

Dalam proses penyusunan naskah proklamasi, Soekarno berperan sebagai penyusun teks proklamasi bersama dengan Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo.

Setelah selesai, naskah langsung diketik oleh Sayuti Melik, untuk kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Keesokan harinya, pada 17 Agustus 1945, Soekarno membacakan teks proklamasi tersebut kepada masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com