2. Mesolitikum atau zaman batu madya
Pada masa ini manusia sudah mulai mengenal kegiatan bercocok tanam. Selain itu, terdapat bukti sisa peninggalan berupa timbunan sampah dapur atau yang dikenal dengan nama kjokkenmodinger.
Peninggalan pada masa ini adalah kapak genggam atau peble, kjokkenmodinger, kapak pendek, dan abris sous roche atau gua tempat tinggal manusia purba.
Baca juga: Zaman Mesolitikum: Peninggalan, Manusia Pendukung, dan Ciri-ciri
3. Neolitikum atau zaman batu muda
Pada zaman Neolitikum, manusia purba sudah mampu bercocok tanam dan beternak.
Selain itu, pada masa ini, manusianya mulai membangun tempat tinggal untuk menetap secara permanen maupun musiman.
Mereka juga mengenal leluhur serta melakukan persembahan. Peninggalan dari zaman Neolitikum berupa kapak persegi, kapak bahu, kapak lonjong, berbagai perhiasan berbentuk gelang dan kalung, serta tembikar.
Istilah zaman Perunggu mengacu pada kurun waktu dalam perkembangan kebudayaan umat manusia, manakala masyarakatnya mengetahui teknik-teknik peleburan tembaga dan timah.
Mereka lantas memadukan kedua jenis logam tersebut menjadi perunggu.
Selain itu, pada zaman ini manusianya sudah pandai dalam mengabadikan ingatan tentang suatu kejadian ke dalam bentuk keterangan tertulis.
Baca juga: Zaman Logam: Pembagian dan Peninggalan
Zaman ini ditandai dengan pemanfaat besi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Di samping itu, zaman Besi bertepatan dengan perubahan praktik bercocok tanam, kepercayaan-kepercayaan religius, dan gaya-gaya artistik yang canggih.
Zaman sejarah adalah zaman di mana manusia telah mengenal tulisan. Bangsa Sumeria tercatat sebagai bangsa pertama yang menggunakan tulisan pada 3000 SM.
Pada masa itu, bangsa Sumeria telah berkomunikasi dengan lempengan tanah liat yang ditulisi pahatan gambar yang melambangkan suatu maksud.
Tulisan mereka berupa tulisan paku atau cuneiform, yang terdiri dari 350 gambar yang kemudian dikembangkan bangsa Romawi menjadi huruf latin.