Di Filipina, Fernando de Magelhaens sempat berbaur dengan penduduk setempat dan mengajarkan agama Katolik.
Akan tetapi, ada juga penduduk pribumi yang tidak menerima kedatangannya, sehingga timbul bentrokan.
Dalam peristiwa kerusuhan tersebut, Magelhaens beserta beberapa awak kapalnya tewas.
Fernando de Magelhaens meninggal pada 27 April 1521 di wilayah yang sebenarnya tidak jauh dari Malaka.
Apabila ia tidak meninggal dan sempat mencapai Malaka, maka Magelhaens akan menjadi orang Eropa pertama yang berhasil mengelilingi dunia, meskipun tidak dalam sekali jalan.
Anggota rombongan yang tersisa kemudian melanjutkan pelayaran kembali ke Spanyol di bawah pimpinan Kapten Sebastian del Cano.
Sejak saat itu, pelayaran Magelhaens termasuk sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa.
Referensi: