Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fernando de Magelhaens: Biografi dan Rute Pelayaran

Kompas.com - 07/09/2021, 09:43 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fernando de Magelhaens atau sering disebut sebagai Ferdinand Magellan, adalah seorang penjelajah Portugis yang justru terkenal setelah berlayar atas nama negara Spanyol.

Hingga saat ini, ia diakui sebagai orang pertama yang menjelajah dari Eropa ke arah Barat, melayari Samudra Atlantik dan Pasifik hingga mencapai Asia.

Kendati demikian, Magelhaens gagal menjadi pelaut Eropa pertama yang mengelilingi dunia.

Sebab, Magelhaens terbunuh dalam perang antarsuku yang terjadi di Pulau Mactan, Filipina.

Setelah itu, posisinya digantikan oleh Kapten Sebastian del Cano, yang berhasil membawa armadanya kembali ke Spanyol dan menjadi pengeliling dunia pertama.

Awal kehidupan

Fernando de Magelhaens adalah putra dari pasangan Pedro de Magalhaes dan Alda de Mezquita yang lahir di Kota Sabrosa pada 4 Februari 1480.

Ayahnya adalah seorang Walikota Sabrosa dan masih keturunan bangsawan.

Oleh karena itu, Magelhaens telah ditunjuk sebagai ajudan di istana Portugal ketika usianya masih sangat muda.

Di saat yang sama, ia ingin merasakan perjalanan menjelajah samudra setelah mengetahui kesuksesan Christopher Columbus menemukan Amerika.

Pada 1505, Magelhaens akhirnya diizinkan oleh Raja Manuel untuk berangkat ke Afrika Timur dan India dengan tujuan membantu mengambil alih perdagangan dari orang-orang Arab.

Baca juga: Sebastian del Cano, Pelaut Eropa Pertama yang Mengelilingi Dunia

Berlayar untuk Portugal

Bersama Francisco Serrao, Fernando de Magelhaens ikut dalam pelayaran militer menuju ke Malaka, yang dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, di bawah pimpinan Diogo Lopes de Sequeira.

Meski ekspedisi pertamanya gagal, Magelhaens dan Serrao kembali ke Malaka pada 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.

Setelah berhasil menaklukkan Malaka, ia kembali ke Portugal dan diberi penghargaan berupa gelar bangsawan serta harta rampasan yang melimpah.

Sebelum berpartisipasi dalam pertempuran di Maroko, Magelhaens sempat mengambil cuti tanpa izin raja.

Oleh karena itu, ia menjadi tidak disukai lagi, meskipun pulang dari Maroko dengan kaki terluka parah hingga mengakibatkan pincang permanen.

Ditambah lagi, Magelhaens dituding telah melakukan perdagangan ilegal dengan orang-orang Moor.

Lebih didukung oleh Spanyol

Pada 1517, Fernando de Magelhaens mengemukakan keinginannya kepada Raja Manuel I untuk memimpin ekspedisi ke pulau rempah-rempah, tetapi ditolak.

Penolakan itu membuatnya mantab untuk mencari dukungan kepada raja Spanyol.

Raja Charles I pun tertarik dengan rute barat menuju kepulauan rempah-rempah yang ditawarkan Magelhaens, karena akan menutup jalur perdagangan Portugis.

Terlebih lagi, Magelhaens juga menyatakan bahwa dengan rencananya itu, Spanyol dapat mengklaim kepulauan rempah-rempah lebih dulu daripada Portugal.

Setelah terjadi kesepakatan, Raja Charles I mengangkat Magelhaens sebagai komandan dan memberinya lima kapal tua untuk diperbaiki.

Selain itu, raja juga menjanjikan pembagian laba dari rempah-rempah yang berhasil dibawa pulang ke Spanyol.

Meski sempat diganggu oleh Raja Manuel, Magelhaens berhasil menyelesaikan persiapan pelayarannya dalam waktu satu tahun.

Baca juga: Kisah Pelayaran Christopher Columbus

Rute perjalanan Magelhaens

Pada 20 September 1519, Fernando de Magelhaens beserta lima kapalnya (San Antonio, Concepcion, Victoria, Santiago, Trinidad) bertolak dari Spanyol menuju ke barat, melewati Samudra Atlantik.

Setelah dua bulan berlayar, ekspedisi Magelhaens telah melewati Brazil, Argentina, dan memasuki samudra yang sangat tenang, yang kemudian dinamai Pasifik.

Pada awalnya, awak kapal Magelhaens merasa senang karena berhasil lolos dari ganasnya Samudra Atlantik.

Akan tetapi, rintangan di Samudra Pasifik ternyata lebih menakutkan, karena begitu luas dan seolah tidak berujung.

Ekspedisi Magelhaens pun mulai kehabisan perbekalan dan banyak yang sakit karena mengonsumsi makanan yang tidak layak.

Pada Maret 1520, armada Magelhaens akhirnya berhasil mencapai Kepulauan Filipina dan ditolong oleh penduduknya.

Secara garis besar, rute pelayarannya adalah Spanyol - Samudra Atlantik - pantai timur Benua Amerika - selat di ujung selatan Benua Amerika (kemudian dinamai Selat Magellan) - Samudera Pasifik - Kepulauan Massava (Filipina).

Akhir hidup

Di Filipina, Fernando de Magelhaens sempat berbaur dengan penduduk setempat dan mengajarkan agama Katolik.

Akan tetapi, ada juga penduduk pribumi yang tidak menerima kedatangannya, sehingga timbul bentrokan.

Dalam peristiwa kerusuhan tersebut, Magelhaens beserta beberapa awak kapalnya tewas.

Fernando de Magelhaens meninggal pada 27 April 1521 di wilayah yang sebenarnya tidak jauh dari Malaka.

Apabila ia tidak meninggal dan sempat mencapai Malaka, maka Magelhaens akan menjadi orang Eropa pertama yang berhasil mengelilingi dunia, meskipun tidak dalam sekali jalan.

Anggota rombongan yang tersisa kemudian melanjutkan pelayaran kembali ke Spanyol di bawah pimpinan Kapten Sebastian del Cano.

Sejak saat itu, pelayaran Magelhaens termasuk sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa.

 

Referensi:

  • Iswarso, Nur. (2011). Kisah Para Penakluk dan Penjelajah Dunia. Yogyakarta: Familia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com