Peresmian dilakukan dengan Katsushi Terazono, perwakilan pemerintah Jepang menyerahkan Patung Kartini dari lembaga National Movement for Asian Good-Neighborhood kepada pemerintah Indonesia, Gubernur Soemarno.
Disusul juga dengan melakukan penandatanganan piagam serah terima.
Baca juga: Tujuan Pembangunan Rel Kereta Api pada Masa Kolonial
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, makna dari Patung Kartini semakin memudar.
Sikap abai dalam merawat patung tersebut juga terlihat dari hilangnya piagam serah terima patung tersebut.
Patung Kartini dan dua perempuan itu semakin hilang makna setelah Gubernur Sutiyoso memindahkannya ke Monumen Nasional atau Monas tahun 2005.
Alasan pemindahan ini karena patung itu telah ditempatkan secara asal-asalan, tidak sesuai dengan nama jalan.
Kini, tempat bekas Patung Kartini diisi oleh Patung Pangeran Diponegoro.
Artikel ini telah tayang di Historia.id dengan judul "Patung Kartini Pemberian Jepang".