Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka): Peran dan Kiprahnya

Kompas.com - 31/07/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Karena merasa tidak puas dengan kondisi pendidikannya saat itu, ia sering mengunjungi perpustakaan yang dikelola oleh salah satu gurunya, Afiq Aimon Zainuddin.

Hamka kerap membaca buku-buku yang mengulas tentang Jawa Tengah. Akibatnya, ia pun berkeinginan untuk pindah ke Jawa. 

Setelah empat tahun sekolah, pada 1922, Hamka pindah ke Parabek untuk belajar di bawah asuhan Aiman Ibrahim Wong. 

Namun, proses belajarnya bersama Aiman tidak berlangsung lama, karena ia segera berangkat ke Jawa. 

Baca juga: Perang Paregreg, Perang Saudara Penguasa Majapahit

Kiprah

Setelah satu tahun berada di Jawa, ia kembali ke Padang Panjang pada Juli 1925.

Di sana ia menulis majalah pertamanya bertajuk Chatibul Ummah yang berisikan tentang kumpulan-kumpulan pidato yang ia dengar di Surau Jembatan Besi. 

Pada 1927, Buya Hamka memutuskan untuk pergi ke Mekah. 

Selama di Mekah, Buya Hamka belajar mengenai bahasa Arab. 

Di Mekah inilah ia bertemu dengan Agus Salim, salah seorang jurnalis juga. 

Setelah bertemu dengan Salim, Hamka diberi saran untuk lebih baik kembali ke Indonesia dan mengembangkan kariernya di sana. 

Akhirnya, Hamka memutukan untuk kembali ke Indonesia setelah tujuh bulan berada di Mekah. 

Namun, Hamka tidak kembali ke Padang Panjang, melainkan ke Medan. Hamka bekerja sebagai penulis di Majalah Pelita Andalas. 

Namun, setelah ia menikah dengan Siti Rahim, Hamka lebih aktif dalam kepengurusan Muhammadiyah. 

Karena kegigihannya di Muhammadiyah, Hamka diangkat menjadi Ketua Muhammadiyah cabang Padang Panjang. 

Selanjutnya, pada masa pendudukan Jepang, tahun 1944, Hamka dipercaya menjadi anggota Majelis Darurat yang menangani masalah pemerintahan dan Islam. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com