Berikut beberapa contoh peralatan manusia purba dari Zaman Mesolitikum.
Pebble atau dikenal sebagai Kapak Sumatera berbeda dengan kapak genggam dari Zaman Paleolitikum.
Alat ini terbuat dari batu kali yang pecah dan sisi luarnya dibiarkan kasar, sementara bagian dalamnya dikerjakan sesuai kebutuhan pemakainya.
Bentuk peralatan ini lebih pendek dibanding kapak Sumatera, sehingga dinamai kapak pendek.
Fungsi hachecourt adalah untuk memotong buah atau daging hewan buruan dan mencukil biji-bijian dari dalam tanah.
Batu pipisan adalah sejenis alat penggiling yang memiliki landasan. Fungsinya untuk menumbuk makanan dan menghaluskan cat-cat merah.
Baca juga: Zaman Mesolitikum: Peninggalan, Manusia Pendukung, dan Ciri-ciri
Pada masa pra aksara ada banyak peralatan yang sudah digunakan oleh manusia pada saat itu, seperti kapak persegi, gerabah, dan kapak lonjong. Alat-alat tersebut digunakan pada masa bercocok tanam atau Zaman Neolitikum.
Kapak persegi berbentuk persegi panjang dan ada pula yang berbentuk trapesium.
Kapak persegi yang besar sering disebut dengan beliung atau cangkul, bahkan sudah ada yang diberi tangkai sehingga persis seperti bentuk cangkul zaman sekarang.
Sementara yang berukuran kecil dinamakan trah atau tatah, yang digunakan untuk mengerjakan kayu.
Bentuk keseluruhan alat ini lonjong sepeti bulat telur, di mana pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai dan bagian ujung yang bulat diasah hingga tajam.
Kapak lonjong mempunyai berbagai macam ukuran, yang besar sering disebut walzenbeil, sedangkan yang kecil dinamakan kleinbeil.
Fungsi alat ini diperkirakan untuk kegiatan menebang pohon.
Alat-alat gerabah dari Zaman Neolitikum umumnya digunakan untuk menampung air dan menyimpan bahan makanan.
Baca juga: Zaman Neolitikum: Ciri-ciri, Manusia Pendukung, dan Hasil Kebudayaan
Peralatan manusia purba pada periode ini terbuat dari batu yang berukuran besar.