Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alimin: Masa Muda, Partai Komunis, dan

Kompas.com - 12/05/2021, 16:39 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alimin atau Alimin bin Prawirodirdjo adalah tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Ia juga sempat tergabung dalam Partai Komunis Indonesia pada 1918. 

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Presiden No. 163 Tahun 1964, pada 26 Juni 1964, Alimin tercatat sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. 

Baca juga: Jenderal Gatot Subroto: Kehidupan, Karier Militer, dan Perjuangannya

Masa Muda

Alimin lahir di Solo pada 1889. Ketika Alimin masih kecil, seorang Belanda bernama G.A.J. Hazeu yang menjabat sebagai Penasehat Urusan Pribumi, memberikan Alimin beberapa keping uang. 

Alimin kemudian membagikan uang tersebut kepada teman-teman sepermainannya.

Melihat hal itu, G.A.J. Hazeu tergugah hatinya untuk mengangkat Alimin sebagai anak angkatnya. 

Alimin pun disekolahkan di sekolah Eropa di Betawi dengan harapan nantinya Alimin akan bekerja sebagai pegawai pemerintah. 

Alih-alih masuk ke dunia politik, Alimin justru menjadi jurnalis. Sejak usia remaja, Alimin sudah aktif dalam pergerakan nasional. 

Awalnya, ia menjadi wartawan Djawa Moeda dan bergabung dengan Budi Utomo. 

Saat Sarekat Islam muncul, Alimin bergabung dalam orgnanisasi tersebut.

Ia juga sempat tinggal di rumah kos milik Cokroaminoto, pemimpin Sarekat Islam. 

Setelah itu, bersama dengan dokter muda Cipto Mangunkusumo, ia bergabung dalam Insulinde, organisasi politik zaman Hindia Belanda. 

Alimin juga menjadi editor di jurnal Modjopahit di Batavia. 

Baca juga: GSSJ Ratulangi: Pendidikan, Kiprah, dan Akhir Hidupnya

Peran dan kiprahnya

Organisasi komunis pertama di Indonesia bernama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) lahir. 

Alimin pun bergabung dalam organisasi tersebut. Bahkan, ia sempat menjadi pimpinan wilayah Jakarta sejak 1918.

Pada 1920-an, Alimin dipercaya untuk menjadi pemimpin PKI di Batavia. 

Pada awal 1926, sebagai pimpinan PKI, Alimin pergi ke Singapura untuk berunding dengan Tan Malaka, anggota ISDV. 

Pada masa kolonial, Alimin menggalang para jawara dan orang-orang dunia hitam di Tanjung Priok untuk ikut pergerakan.

Tugas mereka adalah untuk melindungi orang-orang PKI dari incaran penguasa kolonial dan koleganya.

Keduanya bertemu dalam rangka menyiapkan pemberontakan.

Namun, sebelum Alimin kembali ke Indonesia, pemberontakan sudah meletus pada 12 November 1926. 

Alimin dan Musso, tokoh PKI, ditangkap oleh polisi Inggris.

Sekeluarnya Alimin dari penjara, ia pergi ke Moskow dan bergabung dengan Organisasi Komunis Revolusioner Internasional atau Komintern. 

Alimin kembali ke Indonesia pada 1946, yaitu setelah Republik Indonesia diproklamasikan. Ia pun kembali bergabung dengan PKI sebagai senior. 

Sewaktu DN Aidit mendirikan kembali PKI secara legal pada awal 1950-an, Alimin tidak lagi menjadi tokoh komunis. 

Baca juga: Danudirja Setiabudi (Ernest Douwes Dekker): Kehidupan dan Perjuangan

Akhir Hidup

Setelah tidak aktif di PKI, Alimin menikah dengan Hajjah Mariah. Mereka dikaruniai dua putra, yaitu Tjipto dan Lilo.

Alimin pun tinggal di Jakarta sampai wafatnya pada 1964. 

Saat Alimin meninggal, Soekarno, Presiden RI pertama menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No. 163 pada 26 Juni 1964. 

Alimin disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Referensi: 

  • Poesponegoro, Marwati Djoened. (2019). Sejarah Nasional Indonesia V Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda (1900-1942). Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Stori
Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Stori
Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com