Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raden Mas Surjopranoto: Latar Belakang, Pendidikan, dan Gerakan

Kompas.com - 06/05/2021, 15:57 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Raden Mas Suryopranoto adalah Pahlawan Nasional Indonesia ketiga yang dikukuhkan oleh Presiden Soekarno pada 30 November 1959. 

Ia merupakan seorang putra yang berasal dari keluarga ningrat. Adiknya, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lebih dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara.

Suryopranoto sempat bergabung dengan Sarekat Islam, menduduki jabatan sebagai Centraal Sarekat Islam (CSI) periode 1915-1917. 

Baca juga: Pemoeda Kaoem Betawi

Latar Belakang

Suryopranoto yang semasa kecilnya dipanggil Iskandar adalah kakak dari Ki Hadjar Dewantara. 

Ia adalah seorang bangsawan, putra sulung Kanjeng Pangeran Harya Surjaningrat. 

Ayahnya adalah putra tertua dari Pakualam III. 

Ini berarti Suryopranoto adalah anak laki-laki pertama dari seorang putra mahkota. 

Namun, hak naik tahta dari sang ayah tidak dapat diberikan olehnya, karena Suryopranoto terserang penyakit mata yang berakibat kebutaan. 

Baca juga: Sekar Rukun: Sejarah, Tujuan, dan Tokoh-tokohnya

Pendidikan 

Menjadi seorang anak bangsawan, Suryopranoto memperoleh pendidikan yang baik. 

Ia bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar khusus anak-anak Eropa atau Belanda dan kalangan atas bumiputra. 

Setelah lulus dari ELS, ia lanjut mengambil Klein Ambtenaren Cursus atau Kursus Pegawai Rendah, yang kurang lebih setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Lulus dari kursus tersebut, Suryopranoto diterima menjadi pegawai kantor pemerintah kolonial yang ada di Tuban. 

Namun, kariernya harus terhenti, ia dipecat karena telah menempeleng seorang pejabat kolonial. 

Setelah kembali dari Tuban, Suryopranoto kemudian diangkat menjadi wedana sentana (kepala bagian administrasi istana) di Praja Pakualaman.

Pada tahun 1900, Suryopranoto mendirikan organisasi bernama Mardi Kaskaya, sebuah koperasi simpan-pinjam. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com