Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Jepang Masuk ke Indonesia?

Jepang menduduki Indonesia setelah Belanda menyerah tanpa syarat dengan menandatangani perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942.

Momen penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi selama tiga setengah tahun masa pendudukan Jepang.

Namun, masa pendudukan Jepang juga membawa luka dan nestapa mendalam bagi bangsa Indonesia.

Terlepas dari berbagai dampak dari penjajahan Nippon, bagaimana awal masuknya Jepang ke Indonesia?

Berawal dari Perang Pasifik

Perang di Pasifik adalah langkah pertama Jepang menuju tujuannya untuk membangun sebuah kekaisaran di Asia.

Pengeboman yang dilakukan Jepang ke fasilitas Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, pada 8 Desember 1941, memicu Perang Dunia II di wilayah Asia Pasifik.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer segera menyatakan perang terhadap Jepang setelah serangan di Pearl Harbor.

Jepang berhasil meruntuhkan kekuatan dan pertahanan negara-negara Barat di kawasan Asia Pasifik setelah sekitar 10 hari menyerang Pearl Harbor.

Jepang menenggelamkan kapal induk Refulse dan Prince of Wales, sehingga berhasil merebut Singapura dari Inggris pada 15 Februari 1942.

Pada saat yang sama, Jepang tidak mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan Belanda di Indonesia.

Dikuasainya kota-kota besar

Perjuangan kemerdekaan banyak negara Asia, termasuk Indonesia, sangat dipengaruhi oleh Perang Dunia II yang terjadi di kawasan Asia Pasifik.

Secara kronologis, invasi Jepang ke Indonesia dimulai dari Tarakan dan berlanjut ke Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, dan Ambon.

Pontianak, Makassar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali juga berhasil diduduki Jepang.

Kemudian, pasukan penerjun payung dikirim ke Palembang pada 14 Februari 1942. Palembang dan wilayah di sekitarnya pun berada di bawah kendali penuh Jepang, dua hari kemudian.

Jepang berhasil mendapatkan akses ke Jawa setelah jatuhnya Palembang, sebuah pelabuhan minyak yang penting.

Pada awal 1895, Jepang menginvasi Jawa dalam upaya untuk menggulingkan pemerintahan Belanda. Jepang menang di Jawa setelah pertempuran yang singkat.

Pasukan ekspedisi Jepang dengan cepat bergerak maju ke arah selatan setelah merebut Batavia dan mereka berhasil merebut Buitin dan Buitenzorg (Bogor).

Jepang menaklukkan Bandung dan lapangan terbangnya pada 1 Maret, kemudian merebut Subang dan Kalijati.

Tentara Hindia Belanda berupaya merebut kembali Subang keesokan harinya, tetapi tidak berhasil.

Subang menjadi target serangan balasan kedua yang juga tidak berhasil pada 3 Maret 1942.

Serangan terakhir untuk menaklukkan lapangan terbang Kalijati dilancarkan oleh tentara Hindia Belanda pada 4 Maret 1942. Namun, mereka kembali kalah.

Invasi Jepang, Belanda menyerah

Invasi Jepang ke Bandung dimulai pada 5 Maret 1942 ketika tentara Jepang bergerak ke arah utara dari Kalijati.

Setelah pertahanan mereka kewalahan, tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang dan menjadikan kota ini sebagai benteng pertahanan terakhir.

Bandung menjadi sasaran pengeboman udara, kecuali jika Belanda menanggapi ultimatum tersebut.

Setelah beberapa waktu, Belanda menyerah pada tuntutan Jepang.

Keesokan harinya, di Kalijati, Subang, Jawa Barat, perundingan diadakan antara Letnan Jenderal Imamura dengan Gubernur Jenderal Tjarda Starkenborgh Stachouwer dan Panglima Tentara Hindia Belanda.

Sebagai hasil langsung dari diskusi itu, Angkatan Darat Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

Jenderal Ter Poorten dan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura menandatangani Perjanjian Kalijati untuk menandai perubahan komando ini.

Untuk menopang kekuatan militer dan kapasitas industrinya, Jepang menginvasi dan menduduki Hindia Belanda.

Jepang mencari minyak bumi dan sumber daya alam lainnya dalam misi menduduki Indonesia.

Sumatera direncanakan menjadi sumber minyak utama di Asia Tenggara dan Jawa akan berfungsi sebagai pusat pasokan untuk semua kegiatan militer di wilayah tersebut.

Usaha Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia

Pemerintah militer Jepang berusaha untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara yang ingin ditaklukkannya di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik sebelum meluncurkan invasinya.

Sebagai cara untuk mendapatkan dukungan Indonesia untuk invasinya, Jepang menyebarkan kabar bahwa mereka akan membebaskan negara-negara Asia dari kolonialisme Barat.

Jepang juga memproklamasikan diri sebagai saudara tua bagi rakyat Indonesia dan akan memimpin Indonesia menuju kemerdekaan.

Selanjutnya, Jepang menguasai pasar Indonesia. Jepang menggunakan sistem politik yang canggih untuk mencapai hal ini.

Mereka menekan harga-harga lokal dengan barang-barang industri Jepang.

Selanjutnya, pemerintah Jepang melakukan sejumlah inisiatif politik yang bertujuan untuk memperoleh dukungan rakyat Indonesia.

Sebagai langkah awal, Jepang membebaskan para tahanan politik yang ditahan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Mohammad Hatta dan Soekarno termasuk di antara tokoh-tokoh nasional yang dibebaskan Jepang.

Dengan berbagai upaya itu, Jepang pun berhasil mengambil alih kendali Indonesia atas pemerintahan Belanda.

Referensi:

  • F, Armelia. (2019). Pendudukan Jepang Di Indonesia. Semarang: Alprin

https://www.kompas.com/stori/read/2024/01/18/160756379/bagaimana-jepang-masuk-ke-indonesia

Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke