Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antonio de Abreu, Pemimpin Kedatangan Portugis ke Indonesia

Ia dikenal sebagai pemimpin Portugis yang sampai ke Indonesia pada tahun 1512.

Berikut ini biografi singkat Antonio de Abreu.

Putra seorang bangsawan

Antonio de Abreu lahir pada sekitar tahun 1480 di Madeira, Portugal.

Ia merupakan putra seorang bangsawan bernama Joao Fernandes de Andrade.

Tidak banyak diketahui tentang masa kecil atau masa muda Antonio de Abreu.

Namanya tercatat sebagai salah satu perwira angkatan laut Portugis yang bertugas di bawah komando Alfonso de Albuquerque, setelah menyelesaikan misinya di Maroko.

Antonio de Abreu berpartisipasi dalam ekspedisi Alfonso de Albuquerque ke Laut Merah, penaklukkan Ormus pada 1507, dan penaklukkan India.

Pada 1511, Alfonso de Albuquerque yang telah dinobatkan sebagai Gubernur Portugis di India, ditugaskan untuk membebaskan orang Portugis yang ditawan di Malaka.

Antonio de Abreu turut serta dalam pelayaran Alfonso de Albuquerque ke Malaka tersebut.

Pada 25 Juli 1511, selama penaklukkan Malaka, Antonio de Abreu memimpin kapal Tiongkok yang menyusuri Sungai Malaka.

Malaka berhasil ditaklukkan pada sekitar bulan Agustus di tahun yang sama.

Keberhasilan itu dibayar mahal oleh Antonio de Abreu, yang terluka parah akibat tembakan senapan di wajahnya.

Tembakan itu membuatnya kehilangan beberapa gigi dan sebagian lidahnya.

Kendati demikian, Antonio de Abreu menolak permintaan Alfonso de Albuquerque untuk menyerahkan komandonya.

Pelaut yang memimpin Portugis ke Indonesia

Penaklukan Malaka membuat Alfonso de Albuquerque sadar bahwa wilayah itu merupakan jalur pelayaran penting di dunia, tetapi bukan penghasil rempah-rempah yang kala itu diburu oleh bangsa Eropa.

Oleh sebab itu, pada November 1511, Alfonso de Albuquerque mengirim Antonio de Abreu untuk menemukan kepulauan rempah-rempah.

Antonio de Abreu diberi kepercayaan sebagai kapten yang membawa empat kapal ke perairan Indonesia.

Antonio de Abreu berada di kapal Santa Catarina. Ia ditemani dua wakilnya, Francisco Serrao dan Simao Afonso Bisagudo.

Serrao menjadi nahkoda kapal Sabaia, sementara Bisagundo dan seorang kartografer bernama Francisco Rodrigues, di sebuah kapal karavel.

Melansir laman Kemdikbud, Abreu dan Serrao berlayar dengan kapal berjenis kerakah atau carraca yang bertiang tiga hingga empat, dengan bobot di atas 1.000 ton.

Sedangkan kapal karavel Bisagundo dapat bergerak lincah dan lebih tangguh dalam bermanuver saat menghadapi gelombang dan pertempuran laut.

Dalam misi ini, Antonio de Abreu ditemani 120 awak orang Portugis, 60 budak, dan dipandu oleh pelaut-pelaut Melayu yang telah berpengalaman di jalur pelayaran Nusantara.

Ekspedisi pimpinan Antonio de Abreu berlayar menyusuri Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, kemudian sampai di Kepulauan Banda di Maluku pada awal 1512.

Ketika melihat ujung timur Pulau Flores, Abreu terpesona dengan keindahan tanjung pulau tersebut yang dilihatnya seperti bunga.

Ia langsung berseru, “Cabo das Flores” atau dapat diartikan, "Tanjung Bunga".

Sebutan itu menjadi familiar di kalangan pelaut Portugis dan pelaut sekaligus pedagang bernama SM Cabot akhirnya memberi nama pulau tersebut sebagai “Flores”.

Sejak itu, nama Flores mulai muncul dalam dokumen-dokumen perdagangan Portugis, kemudian dokumen VOC.

Nama Flores dikenal hingga kini, meski masyarakat asli Pulau Flores pada awalnya menamakan pulaunya Nusa Nipa, yang artinya Pulau Ular.

Wafat di usia muda

Antonio de Abreu tinggal di Kepulauan Banda selama sekitar satu bulan untuk membeli pala dan cengkih hingga memenuhi kapalnya.

Ia kemudian berlayar ke Ambon, sedangkan Serrao melanjutkan perjalanan ke utara hingga mencapai Ternate.

Antonio de Abreu kembali ke Malaka pada Desember 1512. Satu bulan kemudian, ia bertolak ke India bersama Fernao Pires de Andrade.

Dari India, Antonio de Abreu berlayar pulang ke Portugal. Namun, ia meninggal di Kepulauan Azores pada 1514 sebelum mencapai Portugal daratan.

Antonio de Abreu meninggal di usia muda, sekitar 34 tahun. Namanya kemudian dikenal sebagai pemimpin ekspedisi Eropa pertama yang mencapai Kepulauan Banda dan pemimpin kedatangan Portugis ke Indonesia.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/12/13/180000979/antonio-de-abreu-pemimpin-kedatangan-portugis-ke-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke