Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Silsilah Raja Arab Saudi

Asal-usul Kerajaan Arab Saudi dimulai pada 1744, dengan berdirinya Negara Saudi yang pertama.

Pembentukan Kerajaan Arab Saudi sebagai negara modern dimulai pada 1902, ketika Abdulaziz bin Saud merebut rumah leluhur Al-Saud di Riyadh.

Pada 23 September 1932, Abdulaziz bin Saud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi.

Arab Saudi merupakan sebuah negara monarki yang dipimpin oleh raja dan dibantu Dewan Menteri yang ditunjuknya.

Raja Arab Saudi yang sekarang adalah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, yang naik takhta pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudaranya, Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud.

Melansir situs resmi Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi, berikut ini daftar raja Arab Saudi dari 1923 hingga sekarang.

Raja Abdulaziz bin Abdelrahman Al-Saud (1923-1953)

Pemimpin pertama Arab Saudi adalah Raja Abdulaziz bin Abdelrahman Al-Saud.

Raja Abdulaziz adalah keturunan dari Muhammad bin Saud, pendiri Negara Saudi yang berbasis di Diriyah.

Dari Diriyah, kekuasaan Negara Saudi meluas hingga mencakup sebagian besar Semenanjung Arab, termasuk Mekkah dan Madinah.

Selama hampir satu abad, keturunan Al-Saud bersaing sengit dengan penguasa Kesultanan Turki Ottoman, hingga harus memindahkan ibu kotanya ke Riyadh.

Tidak hanya itu, pada masa kepemimpinan Abdulrahman bin Faisal Al-Saud, Negara Saudi dihancurkan oleh keluarga Al-Rasyid dari Hail yang bersekutu dengan Turki Ottoman.

Hingga 1902, Abdulrahman bin Faisal Al-Saud tinggal di Kuwait bersama keluarganya, termasuk putranya yang bernama Abdulaziz.

Sejak kecil, Abdulaziz bertekad untuk menghidupkan kembali warisan Al-Saud yang direbut oleh Al-Rasyid.

Mulai 1902, Abdulaziz melancarkan serangan yang awalnya hanya dibantu oleh 40 pengikutnya.

Meski memulai langkahnya dari ketiadaan, Abdulaziz berhasil merebut Riyadh, seluruh Hijaz (termasuk Mekkah dan Madinah), dan menyatukan suku-suku yang bertikai menjadi satu bangsa.

Pada 23 September 1932, Abdulaziz mendirikan negara Islam yang diberi nama Kerajaan Arab Saudi.

Raja Abdulaziz bin Abdelrahman Al-Saud menjadi pemimpin pertama Arab Saudi hingga wafat karena serangan jantung pada 1953.

Raja Saud (1953-1964)

Raja Saud adalah putra sulung Raja Abdulaziz, yang mengembangkan negaranya dengan membentuk Dewan Menteri dan Kementerian Kesehatan, Pendidikan dan Perdagangan.

Salah satu kesuksesan terbesar Raja Saud adalah pengembangan dunia pendidikan di Arab Saudi.

Selain itu, ia merupakan pelopor konferensi Islam internasional yang kemudian menjadi Liga Muslim Dunia, yang berpusat di Mekkah.

Raja Faisal (1964-1975)

Raja Faisal adalah putra ketiga Raja Abdulaziz yang lahir dari ibu berbeda dengan Raja Saud.

Raja Faisal bin Abdulaziz adalah seorang inovator visioner yang memprakarsai serangkaian rencana pembangunan yang mengubah infrastruktur Arab Saudi, terutama di sektor industri.

Dalam kebijakan luar negeri, Raja Faisal dikenal sebagai kekuatan utama di balik pendirian Organisasi Konferensi Islam (OKI), yang terdiri dari 56 negara Islam.

Pada masa pemerintahannya, terjadi dua perang Arab-Israel dan krisis minyak (1973).

Di saat-saat penuh gejolak itu, tepatnya pada 25 Maret 1975, Raja Faisal dibunuh oleh Faisal bin Musaid, keponakannya yang baru saja kembali dari Amerika Serikat.

Raja Khalid (1975-1982)

Raja Khalid adalah putra kelima Raja Abdulaziz, pendiri Kerajaan Arab Saudi.

Masa pemerintahannya ditandai dengan pertumbuhan infrastruktur fisik negara yang sangat pesat.

Di panggung internasional, Raja Khalid adalah penggerak utama dalam membentuk Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), sebuah organisasi regional dengan enam negara anggota (Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi).

Raja Fahd (1982-2005)

Raja Fahd adalah cucu tertua Raja Abdulaziz dari istrinya, Hassa binti Ahmed Al Sudairi.

Raja Fahd naik takhta pada 1982 menggantikan Raja Khalid yang meninggal akibat serangan jantung.

Salah satu pencapaian Raja Fahd adalah memperluas Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, serta beberapa fasilitas lainnya untuk mengakomodasi jutaan umat Islam dari seluruh dunia yang ingin mengunjungi Kakbah.

Di kancah internasional, Raja Fahd aktif menyuarakan untuk menyelesaikan krisis regional dan global.

Beberapa konflik yang menjadi perhatian Raja Fahd adalah konflik Israel-Palestina, invasi Irak ke Kuwait, perang saudara Lebanon, serta konflik di Bosnia-Herzegovina, Kosovo, Chechnya, Afganistan, Somalia, dan Kashmir.

Raja Abdullah (2005-2015)

Raja Abdullah adalah putra kesepuluh Raja Abdulaziz, yang naik takhta menyusul kematian Raja Fahd pada 1 Agustus 2005.

Sebagaimana pendahulunya, Raja Abdullah menyoroti isu-isu terorisme dan konflik di Timur Tengah.

Perdamaian di Timur Tengah dan penderitaan rakyat Palestina menjadi perhatian khusus Raja Abdullah.

Usulannya untuk perdamaian Arab-Israel dipresentasikan pada KTT Arab Beirut pada 2002 dan telah diadopsi oleh Liga Arab.

Raja Salman bin Abdulaziz (2015-sekarang)

Raja Salman bin Abdulaziz adalah putra ke-25 dari Raja Abdulaziz, yang naik takhta pada 23 Januari 2015 setelah kematian Raja Abdullah.

Sejak 1956, Raja Salman, yang masih bergelar pangeran, telah mengetuai berbagai komite kemanusiaan dan pelayanan yang memberikan bantuan kepada korban bencana alam dan kemanusiaan.

Atas jasa-jasanya, Raja Salman telah dianugerahi banyak medali, penghargaan, dan gelar kehormatan dari negara-negara di dunia.

Saat ini, yang menjadi ahli waris Kerajaan Arab Saudi adalah putra Raja Salman, Putra Mahkota Muhammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Sejak pengangkatannya pada 2017, Putra Mahkota Muhammad bin Salman memegang kekuasaan secara de facto sebagai kepala negara dan menduduki jabatan Perdana Menteri sejak September 2022.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/15/130000579/silsilah-raja-arab-saudi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke