Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan

Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan merupakan dua tahapan yang akan ditempuh manusia setelah kehidupannya di dunia usai dan dibangkitkan kembali oleh Allah di akhirat.

Lantas, apa perbedaan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan?

Beda Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab

Yaumul Hisab adalah hari perhitungan amal manusia, sedangkan Yaumul Mizan adalah hari penimbangan amal manusia.

Yaumul Hisab terjadi sebelum Yaumul Mizan.

Pada saat Yaumul Hisab, semua amal manusia dari yang baik atau buruk, yang terkecil hingga yang terbesar, akan ditunjukkan dan dihitung.

Pada hari itu, manusia tidak dapat menyangkal perbuatan mereka semasa hidup di dunia karena mulunya dikunci, hanya tangannya yang berbicara dan kaki-kaki mereka yang menjadi saksinya.

Salah satu ayat yang menjelaskan tentang hari perhitungan terdapat dalam surat Al-Ghasiyah.

Berikut arti surat Al-Ghasiyah ayat 25-26, "Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka."

Diriwayatkan bahwa semua perbuatan manusia dicatat dalam buku atau laporan.

Setelah dihisab atau dihitung, manusia sampai pada Yaumul Mizan atau hari penimbangan amal.

Seluruh amal baik dan buruk yang telah dihitung, akan ditimbang sebelum akhirnya dipertanggungjawabkan di hari pembalasan.

Timbangan amal baik dan amal buruk manusia selama hidupnya disebut Mizan.

Mizan adalah neraca keadilan, sekaligus salah satu bukti bahwa Allah sangat adil.

Semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar akan ditimbang, tanpa terkecuali dan tanpa terlewat.

Barang siapa yang timbangan amal baiknya lebih berat dibanding amal buruknya, maka akan masuk surga.

Begitu pula sebaliknya apabila amal buruknya lebih berat, maka akan masuk neraka pada saat hari pembalasan.

Mengenai Mizan atau timbangan pada hari penimbangan, disinggung dalam beberapa ayat Al Quran, surat Al-Anbiya ayat 47 salah satunya.

"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al-Anbiya: 47)

Referensi:

  • Al Fatti, Junaidi Ahmad. (2020). The Miracle of Mizan. Yogyakarta: Araska.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/04/12/140000879/perbedaan-yaumul-hisab-dan-yaumul-mizan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke