Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Louis Leakey, Pemburu Fosil Nenek Moyang Manusia

Bersama sang istri, Mary Leakey, ia mendirikan situs penggalian di Ngarai Olduvai, Tanzania, untuk mencari fosil hominid atau nenek moyang spesies manusia saat ini.

Louis Leakey berhasil menemukan hominid berusia jutaan tahun yang terkait dengan evolusi manusia.

Penemuan tersebut menjadi prestasi tersendiri karena belum pernah didapatkan oleh para peneliti sebelumnya.

Berikut ini biografi singkat Louis Leakey.

Lahir di Kenya

Louis Seymour Bazett Leakey lahir di Afrika Timur Inggris (sekarang Kenya) pada 7 Agustus 1903.

Ayah dan ibunya adalah misionaris Gereja Inggris yang ditugaskan di Kabete, Kenya.

Di usia remaja, Louis Leakey menemukan peralatan dari batu, yang membuatnya yakin bahwa Afrika adalah tanah air nenek moyang manusia.

Saat itu, para antropolog masih meyakini bahwa nenek moyang manusia paling awal berasal dari Asia atau Eropa, yang menjadi tempat ditemukannya banyak fosil manusia purba.

Pada 1921, Louis Leakey pulang ke kampung halamannya di Inggris untuk belajar di bidang antropologi dan arkeologi di St. John's College, Universitas Cambridge.

Louis Leakey merupakan salah satu pendukung teori Charles Darwin, yang meyakini bahwa nenek moyang umat manusia berasal dari Afrika.

Penemuan manusia purba oleh Louis Leakey

Pada pertengahan 1920-an, Louis Leakey kembali ke Afrika dan memulai penelitiannya.

Perjalanannya dimulai dari Ngarai Olduvai di Tanzania. Situs ini pula yang akhirnya membuat namanya terkenal.

Louis Leakey menghasilkan banyak penemuan penting bersama Mary, perempuan yang dinikahinya pada 1937.

Pada 1948, di Pulau Rusinga, Mary Leakey menemukan sisa-sisa fosil Proconsul africanus, nenek moyang kera dan manusia yang hidup lebih dari 18 juta tahun lalu.

Satu dekade kemudian, Louis dan Mary Leakey melakukan penggalian besar-besaran di Ngarai Olduvai.

Di situs inilah Mary menemukan Australopithecus Boisei atau Paranthropus Boisei atau Zinjanthropus Boisei, yang diperkirakan berusia sekitar 2 juta tahun.

Pada 1960, putra Louis dan Mary Leakey yang bernama Jonathan, menemukan fosil Homo Habilis.

Louis Leakey sendiri juga menemukan tengkorak Homo Erectus di situs ini.

Dari penemuan-penemuan tersebut, Louis Leakey menyimpulkan bahwa Homo Habilis dan Australopithecus Boisei tidak berasal dari keturunan hominid yang sama tetapi hidup berdampingan.

Penemuan manusia purba oleh Louis Leakey dan keluarganya di situs Ngarai Olduvai ini menjadi sangat terkenal karena membuka teka-teki terkait asal-usul manusia.

Meninggal di Inggris

Louis Leakey meninggal pada 1 Oktober 1972, di London, Inggris.

Semasa hidup, ia banyak menulis buku, beberapa di antaranya adalah The Stone Age Cultures of Kenya Colony (1931), White African: An Early Autobiography (1937), Mau Mau and the Kikuyu (1952), dan Unveiling Man's Origins (1969).

Karya-karya Louis Leakey berhasil membuktikan bahwa manusia berevolusi di Afrika.

Selain itu, Louis Leakey berperan dalam menciptakan wadah bagi penelitian manusia purba di Afrika dan konservasi satwa liar di sana.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/02/24/140000179/louis-leakey-pemburu-fosil-nenek-moyang-manusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke