Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tokoh Penting Perang Dunia I

Perang Dunia I utamanya melibatkan dua kubu, yakni Blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Bulgaria, dan Kekaisaran Ottoman) melawan Blok Sekutu (Inggris, Perancis, Rusia, Italia, Rumania, Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat).

Di samping itu, selama sekitar empat tahun, Perang Dunia I melibatkan lebih dari 100 negara di dunia dan 70 juta personel militer.

Pada akhirnya, Perang Dunia I dimenangkan oleh Blok Sekutu atau Triple Entente.

Berikut ini tokoh Perang Dunia I yang paling berpengaruh dari banyaknya pihak yang terlibat.

Archduke Franz Ferdinand

Archduke Franz Ferdinand adalah putra mahkota Kerajaan Austria-Hongaria.

Di wilayah Kekaisaran Austria-Hongaria yang terlalu luas, terjadi ketegangan terutama di daerah Balkan yang terdiri atas beragam etnis dan agama.

Pada 1914, Franz Ferdinand mengunjungi Sarajevo, ibu kota provinsi Austria-Hongaria Bosnia dan Herzegovina, untuk meninjau militer dan membahas ketegangan nasional.

Di situlah Franz Ferdinand dan istrinya, Sophie, dibunuh saat mengendarai mobil oleh Gavrilo Princip, anggota kelompok nasionalis Serbia.

Pembunuhan Putra Mahkota Franz Ferdinand inilah yang memantik pertempuran antara Serbia dan Austria-Hongaria.

Intervensi militer Rusia atas nama Serbia mendorong Jerman sebagai aliansi Austria-Hongaria untuk bertindak. Sejak itulah Perang Dunia I dimulai dan terus melibatkan banyak negara.

Gavrilo Princip

Gavrilo Princip adalah orang yang menyebabkan Perang Dunia I setelah ia membunuh Pangeran Franz Ferdinand dan istrinya, Sophie, pada 28 Juni 1914.

Ia tergabung dalam organisasi nasionalis, Tangan Hitam (Black Hand). Princip dan antek-anteknya dimotivasi oleh cita-cita nasionalis bangsa Slavia di Balkan dan berusaha untuk bebas dari kekuasaan Austria.

Usai pembunuhan sang putra mahkota, Princip dan antek-anteknya ditangkap kemudian diadili.

Princip dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, tetapi meninggal empat tahun kemudian karena tuberkulosis.

Tsar Nicholas II

Tsar Nicholas II adalah kaisar terakhir Rusia yang memimpin dari 1894 hingga 1917.

Sebagai kepala negara, ia yang menyetujui mobilisasi Rusia untuk membela Serbia melawan Austria-Hongaria saat pecah pertempuran pada Juli 1914.

Keputusan Tsar Nicholas II menyebabkan Jerman turut terjun dalam perang pada 1 Agustus 1914.

Selama perang, sekitar 3,3 juta orang Rusia tewas dan negara mengalami krisis makanan, yang menyebabkan jatuhnya Dinasti Romanov.

Mengetahui kondisi itu, Tsar Nicholas memberhentikan komandannya dan mengambil alih komando semua pasukannya.

Namun, hal itu justru membuka peluang bagi kaum Bolshevik dan republikan untuk menggulingkannya.

Menyusul keberhasilan Revolusi Februari pada 1917, Tsar Nicholas dipaksa turun takhta.

Ia dan keluarganya dipenjara, sebelum akhirnya dieksekusi oleh kaum Bolshevik pada 16 Juli 1918.

Kaiser Wilhelm II

Wilhelm II adalah cucu tertua Ratu Victoria Inggris yang menjadi Kaiser Jerman terakhir.

Ia memerintah dari 15 Juni 1888 hingga pengunduran dirinya pada 9 November 1918, dua hari sebelum berakhirnya Perang Dunia I.

Deklarasi perang Rusia, mendorong Wilhelm untuk menghormati aliansinya dengan Austria-Hongaria dan menyatakan perang terhadap Rusia dan sekutunya, Perancis. Rangkaian peristiwa ini merupakan langkah awal Perang Dunia I.

Pada akhirnya, Wilhelm II kehilangan dukungan tentara dan turun takhta pada November 1918 setelah gencatan senjata ditandatangani di Front Barat.

Wilhelm II kemudian melarikan diri ke pengasingan di Belanda dan tidak pernah kembali ke Jerman sampai kematiannya pada 1941.

Ia sempat dicopot oleh Joffre pada 1916 karena menerapkan taktik yang agresif dan menimbulkan korban jiwa yang tinggi.

Pada 1918, Foch ditunjuk oleh diplomat Inggris dan Perancis menjadi Panglima Tertinggi Tentara Sekutu, untuk memimpin pasukan di Front Barat.

Bersama Marsekal Inggris Douglas Haig, ia bertanggung jawab atas semua serangan terhadap Jerman dalam Serangan Seratus Hari.

Peristiwa itulah yang memaksa Jerman mau melakukan gencatan senjata pada 11 November 1918, yang secara praktis mengakhiri Perang Dunia I.

Oleh beberapa sejarawan, Ferdinand Foch disebut-sebut sebagai pemimpin perang paling berjasa atas kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia I.

John Joseph Pershing

John Pershing adalah Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat yang memimpin Pasukan Ekspedisi Amerika (AEF), bekerja sama dengan pasukan Perancis dan Inggris.

Setelah pasukannya tiba di Eropa pada 1917, Pershing menolak tuntutan Inggris dan Perancis agar pasukan AEF diintegrasikan dalam pasukan mereka.

Namun, Pershing bersikeras bahwa AEF akan beroperasi sebagai satu kesatuan di bawah komandonya.

Pershing pun memimpin AEF menuju kemenangan penting di Cantigny, St. Mihiel, Chateau-Thierry, dan Meuse-Argonne. Pershing adalah satu-satunya orang Amerika yang dipromosikan seumur hidup menjadi Jenderal Angkatan Darat.

Selain memimpin AEF menuju kemenangan dalam Perang Dunia I, Pershing akhirnya menjadi mentor bagi banyak perwira yang kemudian menjabat sebagai jenderal selama Perang Dunia II, termasuk George C. Marshall, Dwight D. Eisenhower, Omar Bradley, George S. Patton, dan Douglas MacArthur.

Lloyd George

Lloyd George adalah Perdana Menteri Inggris dari 1916 hingga akhir Perang Dunia I.

Ia memainkan peran penting dalam mengatur upaya perang Inggris, salah satunya menciptakan kabinet perang yang terdiri dari lima tokoh kunci.

Ketika Perang Dunia I selesai, George menginginkan penyelesaian damai, tetapi didorong untuk lebih keras terhadap Jerman oleh sekutu-sekutunya.

Ketika Perang Dunia I meletus, ia mnejabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut Inggris.

Namun, karena kegagalannya dalam Ekspedisi Galipoli, pada 1915 Churcill memilih mengundurkan diri.

Selama beberapa bulan hingga 1916, ia menjadi perwira yang memimpin sebuah unit di Front Barat.

Pada 1917, Lloyd George membawanya kembali sebagai Menteri Amunisi, di mana ia berhasil mengatur perbekalan, pemasokan tentara, dan pengerahan tank.

Ketika meletus Perang Dunia I di Eropa pada 1914, ia dengan gigih mempertahankan kenetralan AS.

Namun, perang kapal selam Jerman melawan kapal-kapal AS di Atlantik dan Revolusi Rusia tidak lagi membuat Wilson tinggal diam.

Pada April 1917, Wilson meminta Kongres untuk menyatakan perang dan segera setelah itu menciptakan sejumlah kantor dan komisi baru yang dirancang untuk memobilisasi militer untuk perang.

Ketika Perang Dunia I berakhir dengan kemenangan Sekutu, ia mengusulkan "Empat Belas Pasal Wilson", serangkaian prinsip diplomatik untuk perdamaian dunia, ke Konferensi Perdamaian Paris.

Usulan-usulan Wilson itulah yang banyak dimasukkan ke dalam Perjanjian Versailles yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I.

Kiprahnya dalam Perang Dunia I membuat namanya melambung dan setelah perang usai, Mustafa Kemal memimpin gerakan nasional Turki dalam Perang Kemerdekaan.

Kini, ia dikenal sebagai Mustafa Kemal Ataturk, presiden pertama Turki (1923-1938) yang juga dijuluki Bapak Pendiri Republik Turki.

Nama Ataturk merupakan pemberian dari Majelis Agung Turki pada 1934, yang berarti Bapak NegaraTurki.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/10/130000579/10-tokoh-penting-perang-dunia-i

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke