Dalam sejarah Islam, Kabah rupanya bukan kiblat pertama yang dituju umat Islam saat menjalankan salat.
Lantas, di mana kiblat pertama umat Islam ketika menyembah kepada Allah SWT?
Di mana kiblat orang Islam yang pertama?
Kiblat umat Islam yang pertama kali adalah Baitul Maqdis atau Masjid Al Aqsa di Kota Lama Yerusalem.
Sejarah mencatat, selain menjadi bagian dari peristiwa Isra Miraj, Masjid Al Aqsa juga merupakan kiblat pertama umat Islam.
Dalam beberapa riwayat disebut bahwa Allah memerintahkan salat dan menghadap Baitul Maqdis untuk menghindari berhala.
Ketika perintah salat turun, Masjidil Haram belum berupa bangunan masjid dan Kabah masih dipenuhi dengan berhala yang jumlahnya mencapai ratusan.
Berhala-berhala tersebut disembah oleh kaum kafir Quraisy di Mekkah.
Apabila Nabi Muhammad melaksanakan salat dengan menghadap Kabah, maka akan menjadi kebanggaan kaum kafir Quraisy seolah Rasulullah mengikuti mereka.
Umat Muslim menjadikan Baitul Maqdis sebagai kiblat selama berbulan-bulan, bahkan hingga Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Beberapa riwayat menyebut Masjid Al Aqsa dijadikan sebagai kiblat selama 16 bulan, tetapi ada pula yang menyebut 17 bulan.
Kenapa kiblat dipindahkan?
Pada periode awal dakwah Nabi Muhammad di Madinah, muncul keresahan akan arah kiblat.
Keresahan Nabi Muhammad dijawab Allah dengan turunnya surat Al Baqarah ayat 142-145.
Lewat ayat tersebut, Allah memerintahkan untuk memindahkan kiblat ke Kabah di Masjidil Haram.
Menurut para ahli tafsir, alasan kiblat dipindahkan dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram didasari oleh banyak faktor, berikut di antaranya.
Perintah tentang peralihan kiblat ini turun pada bulan Syaban tahun 2 Hijriah. Sejak itu hingga sekarang, Kabah menjadi kiblat salat umat Islam di seluruh dunia.
Referensi:
https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/21/210000179/di-mana-kiblat-umat-islam-yang-pertama-kali-