Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tempe Mendoan, Kisah Filosofi Pahlawan

JAKARTA, KOMPAS.com -  Tempe mendoan adalah penganan khas asal Banyumas, Jawa Tengah.

Mendoan berbahan dasar tempe, hasil fermentasi kacang kedelai, yang digoreng.

Laman bahan bacaan Kompas.com pada 8 September 2020 menyebut bahwa mendoan adalah nama untuk teknik memasak tempe.

Kata "mendoan" berasal dari kata "mendo".

Kata "mendo" dalam Bahasa Indonesia artinya "setengah matang".

Jadi mendoan adalah gorengan tempe setengah matang.

Lazimnya, mendoan disantap dalam kondisi panas berikut cabe rawit dan kecap manis.

Racikan gabungan itu menjadi teman minum teh.

Umur mendoan sudah melebihi satu abad.

Mendoan, kini, menjadi andalan wisata kuliner Banyumas.

Masyarakat wisata kuliner Banyumas kian kencang mempromosikan mendoan sejak sekitar 1960-an.

Filosofi pahlawan

Dengan tekstur yang lebih lunak dan kenyal dibandingkan tempe goreng garing, mendoan oleh budaya rakyat Banyumas menimbulkan inspirasi.

Inspirasi itu memilih pembanding yakni tempe goreng garing.

Sifat kenyal dan luwes mendoan adalah spirit masyarakat Banyumas yang mau dan berani menyesuaikan diri.

Sementara, sifat garing tempe goreng adalah sifat yang berani untuk berselisih dan bertempur bahkan sampai remuk.

Kedua sifat itu, bagi masyarakat Banyumas, tecermin pada mendoan dan tempe yang disandingkan dengan sifat para pahlawan Indonesia tatkala merebut kemerdekaan.

Banyumas, seperti kebanyakan daerah lainnya, memiliki pula sosok para pahlawan.

Beberapa pahlawan asal Banyumas antara lain Jenderal Soedirman, Soesilo Soedarman, Soepardjo Roestam dan sebagainya.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/20/110000579/tempe-mendoan-kisah-filosofi-pahlawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke