Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemuda Rakyat, Organisasi Pemuda PKI

Organisasi ini dibentuk atas inisiatif Menteri Pertahanaan saat itu, yakni Amir Sjarifuddin, sebagai sayap pemuda dari Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo).

Tujuan Pemuda Rakyat adalah menghasilkan kader-kader kompeten dan terpelajar yang kelak dapat menyebarkan ideologi komunis secara langsung ke masyarakat golongan bawah.

Pada 1965, organisasi Pemuda Rakyat telah memiliki sekitar 3 juta orang pengikut.

Setelah rezim Orde Lama berubah menjadi Orde Baru, Pemuda Rakyat dibubarkan bersamaan dengan ditumpasnya PKI pada 1966.

Latar belakang

Pemuda Rakyat dulunya bernama Pemuda Sosialis Indonesia, yaitu organisasi pemuda yang menganut asas sosialisme untuk menegakkan Republik Indonesia berdasarkan kedaulatan rakyat.

Pada 10 November 1945, Kongres Pemuda Seluruh Indonesia mengadakan sebuah pertemuan di Yogyakarta, yang merupakan inisiatif dari Amir Sjarifuddin.

Awalnya, tujuan kongres ini adalah untuk menyatukan seluruh organisasi pemuda di Indonesia dalam satu wadah yang sama.

Namun, Amir Sjarifuddin ternyata punya tujuan lain, yaitu menggabungkan dukungan para kaum muda ke dalam Partai Sosialis yang dia pimpin.

Keinginan tersebut dapat terlihat dari bagaimana Amir banyak bergerak mencari dukungan para tokoh pemuda yang aktif sejak zaman pendudukan Jepang pada 1942.

Lebih lanjut, setelah Peristiwa PKI Madiun pada 1948 terjadi, Pesindo mulai kehilangan kekuatan politik dan anggota-anggotanya.

Pesindo terpaksa kehilangan sang pemimpin, Amir Sjarifuddin dan tokoh-tokoh lainnya.

Salah satu risiko yang harus ditanggung oleh Pesindo karena terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun adalah dijatuhi skorsing atau hukuman.

Posisi Amir Sjarifuddin sebagai ketua kemudian diganti oleh Ir. Setiadi.

Lalu, pada 4-12 November 1950, Pesindo mengadakan kongres di Jakarta.

Hasilnya, disepakati perubahan nama Pesindo menjadi Pemuda Rakyat.

Dengan demikian, Pesindo resmi sudah tidak lagi berfungsi dan berganti nama menjadi Pemuda Rakyat.

Peran

Tujuan Pemuda Rakyat adalah melahirkan kader-kader kompeten yang kelak dapat menyebarkan ideologi komunis secara langsung kepada masyarakat Indonesia, khususnya dari golongan kelas bawah.

Anggota dari Pemuda Rakyat sendiri terdiri atas petani, buruh, pelajar, serta mahasiswa.

Dalam usaha untuk menyebarkan marxisme ke tengah masyarakat, Pemuda Rakyat juga melaksanakan pendidikan ideologi dan politik tingkat daerah atau kabupaten di Sekolah Pemuda Rakyat Daerah Besar (SPDB).

Kendati demikian, usaha Pemuda Rakyat untuk bisa menyebarkan marxisme dalam bidang pendidikan tidak serta-merta berjalan mudah.

Selain karena bertentangan dengan sistem adat yang sedikit feodal, masyarakat juga lebih dipusingkan dengan masalah perekonomian.

Walau begitu, Pemuda Rakyat dikatakan cukup berhasil, di mana anggota-anggotanya memiliki partisipasi dalam organisasi sayap kiri lainnya, seperti Lekra, Gerwani, dan BTI.

Bubar

Eksistensi Pemuda Rakyat ikut melebur seiring dengan terjadinya peristiwa Gerakan 30 September pada 1965.

Dalam peristiwa itu, PKI dituding menjadi dalang di balik peristiwa pembunuhan tujuh jenderal Angkatan Darat.

Guna mengatasi hal ini, Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pun meminta kepada Presiden Soekarno agar diberi kepercayaan untuk mengusut tuntas masalah ini.

Presiden Soekarno pun setuju dan mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Kebijakan pertama yang dilakukan Soeharto adalah menumpas habis PKI dan antek-anteknya.

Seiringan dengan itu, rezim pun berubah dari Orde Lama menjadi Orde Baru.

Dengan dibubarkannya PKI, maka Pemuda Rakyat yang juga bersayap kiri turut dibubarkan pada 1965-1966.

Referensi:

  • Meri, Destel. (2019). Aktivitas Organisasi-organisasi Kiri di Kabupaten Limapuluh Kota 1958-1965. Ensiklopedia of Journal. Vol. 1, No. 2 Edisi 1 Januari 2019.
  • Soelias, Norman Joshua. (2016). Pesindo, Pemuda Sosialis Indonesia. Tangerang Selatan. 

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/28/160000979/pemuda-rakyat-organisasi-pemuda-pki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke