Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Pakistan Memisahkan Diri dari India?

Pakistan merdeka pada 14 Agustus 1947, sedangkan 15 Agustus 1947 menandai hari kemerdekaan India.

Sebelum merdeka, wilayah dua negara itu adalah jajahan Inggris yang disebut India Britania (British India).

Pada awal abad ke-20, perlawanan terorganisir terhadap penjajahan Inggris mulai terbentuk di seluruh penjuru India Britania.

Namun, pada akhirnya, penduduk India Britania ternyata tidak dapat merdeka sebagai satu bangsa.

Diputuskan bahwa India Britania dibagi menjadi dua negara merdeka, yakni India dan Pakistan.

Lantas, mengapa Pakistan memisahkan diri dari India?

Dimulainya penjajahan Inggris

Inggris menduduki anak benua India pada abad ke-17, berawal ketika Kaisar Jahangir dari Mughal memberi izin kongsi dagang East India Company (EIC) untuk berniaga di wilayahnya.

Sejak saat itu, EIC perlahan-lahan mengonsolidasikan kekuatan ekonomi dan politiknya hingga mampu berkuasa di wilayah anak benua India selama lebih dari 100 tahun.

Setelah itu, dilanjutkan dengan kekuasaan Inggris di bawah British Raj yang berlangsung antara 1857-1947.

Pada awal abad ke-20, perlawanan terorganisir terhadap penjajahan Inggris mulai terbentuk di seluruh penjuru India Britania.

Dua tokoh terkenal yang menentang penjajahan Inggris atas India adalah Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi dan Muhammad Ali Jinnah.

Perang Dunia II (1939-1945) seakan menjadi titik balik bagi perjuangan rakyat India Britania menuju kemerdekaan.

Inggris, yang tidak bisa lagi mengabaikan tuntutan rakyat India Britania, pada awal 1947 memberikan janji kemerdekaan.

Namun, pada akhirnya diputuskan bahwa India Britania tidak bisa merdeka sebagai satu bangsa.

Inggris mengakhiri kekuasaannya dengan membagi India Britania menjadi dua negara, yakni India dan Pakistan.

India dengan mayoritas penduduk beragama Hindu, sedangkan Pakistan dengan mayoritas Muslim.

Mengapa Pakistan memisahkan diri dari India?

Pada masa penjajahan Inggris, sekitar 70 persen rakyat India Britania adalah umat Hindu.

Sedangkan Muslim di India Britania hanya sekitar 25 persen dari keseluruhan populasi.

Pembagian antara Pakistan dan India dilakukan karena meningkatnya kerusuhan antara umat Hindu dan Muslim.

Perpecahan antara umat Hindu dan Muslim sendiri sebenarnya didorong oleh politik "pecah belah" yang dilakukan Inggris selama berkuasa di India.

Selama menjajah, pemerintah kolonial memilah penduduk pribumi berdasarkan agama, etnis, dan warna kulit.

Pemerintah kolonial juga membatasi peran politik perwakilan orang India di parlemen, yang didominasi pejabat Inggris.

Dalam upaya untuk mendapatkan kursi di parlemen yang sudah terbatas, umat Muslim dan Hindu juga sering diadu domba.

Bibit perpecahan diperparah dengan keputusan pemerintah kolonial pada 1905 untuk membagi provinsi terbesar di India, yaitu Bengal, menjadi dua, bagi mayoritas Muslim dan mayoritas Hindu.

Muhammad Ali Jinnah, yang merupakan pengacara dan politikus kelahiran Karachi, bergerak sebagai tokoh yang berjuang untuk komunitas Muslim di India.

Di saat yang sama, ada peran Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru dalam perjuangan kemerdekaan rakyat India Britania sebagai satu bangsa.

Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru, yang merupakan anggota Kongres Nasional India, menyerukan agar umat Muslim dan Hindu bekerja sama demi kemerdekaan India.

Pada awalnya, Muhammad Ali Jinnah berjuang bersama-sama dengan anggota Kongres Nasional India.

Namun, dalam perkembangannya, jarak antara Kongres Nasional India dan Liga Muslim semakin besar.

Salah satu alasannya, meski Kongres Nasional India merupakan wadah perjuangan bagi semua penduduk di India Britania, tetapi beberapa pemimpin Muslim khawatir hanya kepentingan umat Hindu yang diperjuangkan.

Ditambah dengan meningkatnya kerusuhan antara umat Hindu dan Muslim, visi tentang persatuan Hindu-Muslim semakin tampak tidak realistis bagi Muhammad Ali Jinnah.

Melalui Liga Muslim, Muhammad Ali Jinnah melahirkan Resolusi Lahore yang mendesak perpisahan umat Muslim dari India untuk mendirikan negara Islam bernama Pakistan.

Ia yakin bahwa solusi terbaik hanya dapat dilakukan dengan mendirikan tanah air sendiri bagi umat Islam di India.

Terlebih lagi, pada 1946, kekerasan antara umat Muslim dan Hindu di India semakin meluas.

Pada akhirnya, Inggris memutuskan India Britania perlu dibagi untuk menciptakan tanah air bagi umat Muslim.

Pengacara Inggris bernama Cyril Radcliffe dipanggil untuk membagi wilayah India Britania.

Wilayah pertama dengan mayoritas Hindu (membentuk India saat ini), yang kedua wilayah Muslim di barat laut (sekarang Pakistan), dan yang ketiga terdiri dari Bengal dan Assam, dengan mayoritas Muslim.

Kemerdekaan Pakistan dan India

Pada 14 Agustus 1947, secara resmi Pakistan memisahkan diri dari India menjadi negara merdeka.

Sebagai tokoh pendukung pemisahan Pakistan dari India, Muhammad Ali Jinnah dilantik sebagai Gubernur Jenderal Pakistan yang pertama dan menjadi Presiden Majelis Konstituante Pakistan.

Sehari setelahnya, yakni pada 15 Agustus 1947, India menjadi negara merdeka dengan Jawaharlal Nehru sebagai Perdana Menteri pertamanya.

Meski dua negara telah resmi merdeka, tetapi proses pembagiannya tidak sederhana.

Proses perpindahan Muslim dari India ke Pakistan serta umat Hindu dari Pakistan ke India pun menimbulkan terjadinya konflik antara India dan Pakistan yang berkepanjangan serta menewaskan jutaan jiwa.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/15/110000679/kenapa-pakistan-memisahkan-diri-dari-india

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke