Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dongeng Beungong Meulu dan Beungong Peukeun

Dongeng ini menceritakan dua yatim piatu yang hidup di tengah kemalangan, namun saling mengasihi satu sama lain hingga akhirnya hidup bahagia.

Berubah menjadi naga

Dahulu kala, di Aceh hidup kakak beradik yatim piatu. Si bungsu, perempuan bernama Beungong Meulu dan si kakak yang laki-laki bernama Beungong Peukeun.

Pada suatu hari sang kakak, Beungong Peukeun, menemukan sebuah telur. Ia pun membawa pulang ke rumah dan memakannya.

Setelah memakan, pada esok harinya, tubuh Beungong Peukeun tiba-tiba keluar sisik dan lama-lama berubah menjadi seekor naga.

Beungong Peukeun yang berubah menjadi naga membuat Beungong Meulu sangat sedih. Ia tak percaya bahwa kakaknya berubah menjadi seekor naga.

Setelah itu, Beungong Peukeun yang sudah menjadi naga mengajak Beungong Meulu pergi meninggalkan tempat tinggal mereka.

Sebelum pergi, Beungong Meulu memetik tiga kuntum bunga melati warna hitam di halaman rumah mereka.

Beungong Peukeun meninggal

Ketika sudah siap, Beungong Peukeun kemudian menyuruh Beungong Meulu untuk naik ke punggungnya yang sudah berubah menjadi naga. 

Beungong Peukeun yang terbang sangat cepat, menyuruh adiknya berpegangan erat. Ia benar-benar menjaga adiknya agar selamat selama perjalanan.

Ketika dalam perjalanan, Beungong Peukeun sangat haus, ia kemudian menemukan sungai dan meminum airnya hingga habis.

Setelah menghabiskan air sungai, tiba-tiba muncul seekor naga yang marah karena tak terima dengan kehadiran Beungong Peukeun.

Beungong Peukeun kemudian berkelahi dengan naga tersebut dan berhasil membunuhnya.

Ketika Beungong Peukeun menang pertarungan, Beungong Meulu melihat sekuntum melati hitam di tangannya layu.

Beungong Peukeun kembali berkelahi dengan seekor naga ketika melewati sebuah pegunungan batu.

Dari perkelahian tersebut, Beungong Peukeun berhasil menang. Ia kemudian melihat sekuntum melati yang dibawa Beungong Meulu kembali layu.

Setelah itu, mereka berdua kemudian melanjutkan perjalanan hingga melewati lautan yang luas.

Saat itu, muncul seekor naga besar yang menyemburkan napas api menghadang Beungong Peukeun dan Beungong Meulu.

Beungong Peukeun dan naga besar tersebut kemudian bertarung. Beungong Peukeun kewalahan bertarung hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Sebelum meninggal dunia, Beungong Peukeun melemparkan Beungong Meulu agar selamat dari pertarungan itu.

Beungong Meulu pun jatuh di sebuah pohon milik seorang saudagar kaya yang sakti.

Beungong Meulu berduka

Melihat ada Beungong Meulu yang jatuh di pohonnya, saudagar tersebut kemudian menikahinya.

Selama menikah, Beungong Meulu tampak selalu sedih dan tak pernah tersenyum, bahkan sampai mereka dikaruniai anak.

Sang suami pun bingung karena Beungong Meulu tak pernah terlihat bahagia dan ceria.

Setelah itu, sang suami kemudian mencari tahu penyebab kesedihan si Beungong Meulu.

Suatu hari, suami Beungong Meulu pura-pura mati di hadapan anaknya. Anak mereka yang masih kecil menangis mengira ayahnya meninggal.

Beungong Meulu kemudian menghampiri anaknya sambil berkata, "Anakku sayang, ibu tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayangi. Ibu dulu kehilangan kakak ibu, hingga kini ibu belum bisa merelakan kepergiannya."

Mendengar perkataan Beungong Meulu, sang suami kemudian bangkit lalu memeluk anak dan istrinya. Ia memahami Beunging Meulu sampai saat ini masih berduka atas kepergian kakaknya.

Bangkit kembali

Keesokan harinya, suami Beungong Meulu mengajaknya ke tempat di mana Beungong Peukeun terbunuh.

Di pesisir pantai, mereka menemukan tulang-tulang berserakan. Beungong Meulu kemudian mengambil tulang tersebut karena yakin itu adalah milik Beungong Peukeun.

Suami Beungong Meulu yang sakti kemudian berdoa supaya Beungong Peukeun dihidupkan kembali.

Tak lama kemudian, Beungong Peukeun akhirnya hidup kembali dan Beungong Meulu bahagia. Beungong Peukeun dan Beungong Meulu pun tinggal bersama-sama.

Suatu hari, Beungong Peukeun pergi mencari ikan ke sungai, ia mendapatkan seekor ikan yang sangat besar.

Beungong Peukeun kemudian menggunakan pedang saktinya untuk membelah ikan tersebut.

Ketika membelah, mata dari ikan tersebut terpentak hingga sampai di halaman rumah seorang raja dan berubah menjadi gunung batu.

Sang raja yang kebingungan halaman rumahnya muncul bukit batu kemudian membuat sayembara.

Barang siapa yang sanggup memindahkan gunung batu dari halaman rumahnya akan dinikahkan dengan putrinya yang sangat cantik dan diangkat menjadi raja.

Mendengar adanya sayembara tersebut, Beungong Peukeun pun ikut.

Menggunakan pedang saktinya, Beungong Peukeun berhasil memindahkan gunung batu tersebut ke tempat lain.

Raja tersebut kemudian menepati janjinya dan Beungong Peukeun menikah hingga diangkat menjadi raja yang baru.

Referensi:

  • Satria, Winkanda. (2013). Timun Mas dan Sang Raksasa Serta 86 Pilihan Terbaik Dongeng Nusantara Lainnya. Yogyakarta: Cabe Rawit.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/23/080000679/dongeng-beungong-meulu-dan-beungong-peukeun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke