Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahap Penelitian Sejarah Menurut Kuntowijoyo

Sedari kecil, minat Kuntowijoyo dalam bidang sastra sudah terlihat. Ia suka menulis cerita pendek, drama, esai, dan roman.

Di samping sastra, Kuntowijoyo juga menaruh perhatian terhadap sejarah. Itulah mengapa, ia juga menjadi seorang sejarawan.

Kuntowijoyo banyak belajar tentang penelitian sejarah, yaitu penelitian yang dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data dan evaluasi data.

Menurut Kuntowijoyo, ada lima langkah dalam melakukan penelitian sejarah.

Tahap penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sejarah), interpretasi, dan historiografi (penulisan).

Pemilihan topik

Menurut Kuntowijoyo, langkah-langkah dalam penelitian sejarah diawali dengan pemilihan topik.

Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual.

Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi. Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih.

Selain itu, syarat topik dalam penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How). 

Heuristik

Heuristik adalah tahap pencarian sumber sejarah, baik secara lisan, tulisan, atau benda. Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan catatan sejarah yang akan ditulis.

Menurut Kuntowijoyo, sumber sejarah bisa berasal dari empat hal, yaitu:

  1. Dokumen tertulis
  2. Artefak
  3. Lisan
  4. Kuantitatif

Selain itu, Kuntowijoyo menyebut bahwa sumber bisa berasal dari sumber primer (disampaikan langsung oleh saksi mata atau yang terlibat dalam peristiwa) dan sumber sekunder (bukan dari saksi mata langsung).

Verifikasi

Verifikasi adalah tahap mengkritik sumber yang sudah ditemukan. Verifikasi terbagi menjadi dua, yaitu otentisitas (keaslian sumber) dan kredibilitas (kebiasaan yang tepercaya).

Inti dari tahap verifikasi adalah memastikan bahwa sumber yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan catatan atau kejadian sejarah yang ada, serta memastikan bahwa sumber yang didapat merupakan sumber asli.

Interpretasi

Langkah selanjutnya adalah interpretasi, yaitu penafsiran yang kerap disebut sebagai titik subyektifitas, di mana penulis sejarah diakui kebenarannya.

Interpretasi ada dua macam, yaitu analisis (penguraian) dan sintesis (menyatukan).

Lewat analisis, peneliti akan mendapat informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian sejarahnya.

Setelah analisis selesai dilakukan, maka peneliti akan melakukan sintesis atau penyatuan.

Historiografi

Historiografi atau penulisan adalah tahap menuliskan kembali sebuah peristiwa bersejarah berdasarkan dari data-data yang sudah terkumpul.

Pada tahap ini, aspek kronologi sangat penting dan setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas.

Referensi: 

  • Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/31/110000779/tahap-penelitian-sejarah-menurut-kuntowijoyo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke